Luwu Utara, SULSELSEHAT — Korban jiwa akibat banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara terus bertambah.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Makassar hingga saat ini mencatat 21 orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Sore kemarin tim sar gabungan berhasil menemukan dua korban lagi,” kata, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari kepada Sulselsehat.com, Kamis (16/07/2020).
Dua korban meninggal tersebut ditemukan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta. Salah satunya adalah laki-laki berusia 70 tahun, sementara yang lainnya masih dalam identifikasi.
Dengan ditemukannya dua orang ini, total Tim SAR gabungan yang ada di Luwu Utara telah menemukan lima korban jiwa pada Rabu (15/7) kemarin.
“Satu anak perempuan belum teridentifikasi dan satu laki-laki di identifikasi sebagai kakek umur 70 tahun,” jelasnya.
Tiga korban yang sebelumnya juga ditemukan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, satu korban diidentifikasi bernama Marwiah dua lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim di rumah sakit tempat korban dievakuasi.
Dengan ditemukannya dua orang ini, menambah daftar panjang korban banjir bandang yang disebabkan meluapnya beberapa sungai dengan membawa material lumpur, pasir, hingga batang pohon dan kayu.
Hingga saat ini, Tim SAR gabungan juga masih terus melakukan pencarian korban, dari informasi yang diperoleh masih ada puluhan warga dinyatakan hilang dalam banjir bandang pada Senin, 13 Juli 2020 malam itu.
Selain itu, dari data Basarnas Kota Makassar ada sebanyak 4.202 kepala keluarga terkena dampak di tiga Kecamatan.
Ratusan rumah warga juga rusak akibat terbawa arus air dan tertimbun lumpur. Serta sebanyak 2.000 kendaraan roda dua dan roda empat. Dengan kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.