Makassar, SULSELSEHAT — Hasil pemeriksaan kesehatan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di 12 kabupaten/kota yang akan bertarung pada Pilkada Serentak 2020 di Sulawesi Selatan telah memasuki tahap akhir.
Berdasarkan data tim pemeriksaan kesehatan hasil pemeriksaan 31 dari 33 pasangan bakal calon yang akan ikut bertarung salah seorang di antaranya tidak memenuhi syarat (TMS) dikarenakan positif narkoba.
Ketua Tim Pelakasana Pemeriksaan Bacalon Kepala Daerah Serentak Prof Mansyur Arif mengatakan, berdasarkan laporan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel ada satu bakal calon (bacalon) yang tidak masuk syarat.
“Untuk nama bacalon kami tidak mengetahui pasti, cuman dia berasal dari bacolan kepala daerah di Kabupaten Barru. Hasil pemeriksaan narkotika memang menjadi tanggungjawab BNN, karena yang menyangkut penyalahgunaan narkotika dan zat-zat adiktif menjadi tanggungjawabnya,” katanya, Senin (14/9/2020).

Hal ini kata Prof Mansur, BNN Provinsi Sulsel, menjadi bagian dari tim pemeriksa kesehatan, bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Himpunan Psikologi Indonesia.
Selin itu, Prof Mansyur juga menjelaskan, jika ada dua pasangan bakal calon kepala daerah yang belum mengikuti pemeriksaan kesehatan, yaitu Irwan Bachri Syam-Andi Rio Patiwiri dari Luwu timur, dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma dari Luwu Utara. Hal tersebut lantaran Irwan dan Arsyad dinyatakan positif Covid-19.
“Jadi, kita tunggu dulu hasil tesnya negatif. Kalau sudah kita akan lakukan pemeriksaan, setelah ada permintaan lanjutan dari KPU setempat,” ungkap Prof Mansyur.
Sementara untuk Kota Makassar sendiri, hasil pemeriksaan empat bakal pasangan calon, dinyatakan sesuai dengan syarat di pasal 4 ayat 1 huruf E PKPU 3 tahun 2017.
“Secara medis semuanya lolos dalam tes kesehatan,” sebutnya.
Empat bakal pasangan calon di Makassar, yaitu Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Hj Fatmawati Rusdi, Irman ‘None’ Yasin Limpo – Andi Zunnun NH, Syamsu Rizal – Fadli Ananda dan Munafri Arifuddin – Abdul Rahman Bando itu semua sehat jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Terpisah, Ketua Bawaslu Barru, Nur Alim membenarkan jika ada bakal calon yang dinyatakan positif narkoba berdasarkan hasil periksaan kesehatan.
Dari tiga pasangan atau enam orang yang mengikuti pemeriksaan kesehatan, yang disebut positif adalah Andi Mirsa Riogi, kader Partai PDI Perjuangan, yang merupakan wakil dari Bupati Barru petahana Suardi Saleh.
“Karena positif narkoba, maka disebut TMS tentunya oleh pihak KPU Barru. Dan jika mengikuti PKPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang pencalonan, maka partai pengusung dapat mengganti orang tersebut sebelum penetapan calon,” ungkapnya.
Lakukan Tes Pembanding di Prodia
Setelah mengetahui kabar jika disebut-sebut positif menggunakan narkoba, Andi Mirza Riogi (Ogi) langsung berinisiatif melakukan pemeriksaan kesehatan pembanding di Laboratorium Pemeriksaan Kesehatan, Prodia.
Hasilnya, bakal calon Wakil Bupati Barru itu justru dinyatakan negatif narkoba, atau terbebas dari zat penggunaan obat-obat terlarang itu.
Hasil ini bertolak belakang dengan hasil dari tim pemeriksaan kesehatan para kandidat kepala daerah dan wakil kepada daerah.
“Saya sudah melalukan pemeriksaan ulang untuk pembanding, dan hasilnya itu negatif,” kata Andi Mirza Riogi Idris terpisah.
Mengenai hasil tersebut, ia sudah menyerahkan sepenuhnya ke kuasa hukum untuk mengajukan keberatan ke KPU, dan memasukkan data pembanding mengenai hasil pemeriksaan yang negatif.
“Nanti kuasa hukum yang mengajukan hasil pemeriksaan pembanding saya ke KPU,” singkat Ogi yang maju berpasangan dengan Suardi Saleh di Pilkada Barru.
Sementara itu, mertua Andi Ogi, Agus Arifin Nu’mang, sejak awal tidak pernah yakin jika menantunya adalah pengguna narkoba. Karena itu, ia mendukung langkah mengajukan keberatan ke KPU.
“Makanya kita ini lakukan second opinion. Saya sudah minta dia (Andi Ogi) untuk lakukan tes narkoba ulang di Prodia kemarin. Dan hasilnya negatif. Tapi harus ada pemeriksaan lagi di tempat lain yang lebih berkompeten, sebagai pembanding lagi. Tapi kemarin Minggu, jadi banyak yang libur. Mungkin hari ini kita tes lagi,” urai Agus.
Agus yang juga mantan wakil gubernur Sulsel dua periode, mengaku bila Ogi sangat menjaga pergaulannya. Malah, setiap saat selalu bersama dengan keluarganya. Ditambah lagi, tak pernah ada riwayat sebagai pengguna.
“Kami tidak ingin menyebut jika ada yang menjebak Andi Mirza Riogi. Tapi akhir-akhir ini dia aktif sosialisasi. Bisa saja saat ngopi, makanan atau merokok bareng disusupi, tapi dia tidak tahu. Dan ini bisa apa saja. Toh menurut info yang diterima diduga terindikasi ganja, dan itu sangat-sangat tidak terduga,” tutup Agus.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.