Pemberian Vaksin Covid-19 Dikecualikan Bagi Kelompok Usia 0 -18 Tahun

Gambar Gravatar
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT. COM — Pemberian vaksin virus corona atau Covid-19 rencananya hanya diberikan kepada golongan usia tertentu. Dengan kata lain dalam hal ini tidak semua golongan usia akan menerima vaksinasi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Achmad Yurianto mengatakan, ada kelompok usia yang dikecualikan pada pemberian vaksinasi Covid-19 yakni kelompok usia 0 hingga 18 tahun.

JANGAN LEWATKAN :

“Termasuk juga kelompok dengan usia 60 tahun keatas serta orang dengan penyakit penyerta (komorbid) berat,” katanya dalam pernyataannya, Rabu (21/10/2020).

BACA:  Putus Penyebaran Covid 19, Dinkes Sinjai Sebar Petugas Kesehatan ke Rumah Warga

Menurutnya, hal ini mengacu pada uji klinis fase 3 yang dilakukan oleh Sinovac dan CanSino asal Tiongkok. Dimana vaksinasi hanya diberikan untuk kelompok usia 18-59 tahun.

“Kami tidak memiliki uji klinis pada usia 0-18 tahun, maupun usia 60 tahun keatas. Sehingga belum akan diberikan vaksinasi pada kelompok tersebut,” katanya lagi.

Meski demikian dr Yuri menegaskan, bukan berarti kelompok tersebut diabaikan. Olehnya, pada proses uji klinis yang dilakukan ini, pihaknya akan terus melakukan penelitian dan pengembangan.

“Tetapi untuk saat ini kita berikan pada kelompok usia tersebut (18-59 tahun),” tegasnya.

Lanjutnya, vaksin Covid-19 yang akan diberikan ke seluruh masyarakat ini pun akan dijamin kehalalannya. Olehnya dalam setiap fase klinis pengujian vaksin, pemerintah melalui Kemenkes melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

BACA:  Perkantoran Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19 Jika Tak Disiplin Terapkan Protkes

“Kami melibatkan MUI dalam tim gabungan untuk terus menjalin komunikasi secara intens dengan sejumlah produsen vaksin Covid-19 di tiga negara yakni Tiongkok, London dan Swiss. Tujuannya untuk mencari keamanan dan kehalalan bagi penduduk Indonesia,” kata dr Yuri.

Sebelumnya, hingga kini tercatat ada 39 kandidat vaksin di seluruh dunia dengan perkembangan pengujian yang berbeda.

Ada yang masih ditahap uji coba di laboratorium, ada yang telah masuk uji klinis fase 1 maupun 2, kemudian ada juga yang selesai uji klinis fase 3.

“Tentunya yang menjadi kandidat kuat untuk kita jajaki kerjasama saat ini adalah yang telah menyelesaian uji klinis fase 3 sehingga terjamin keamanannya,” terangnya.

BACA:  Pemerintah Kaji Pemberlakuan Sekolah Tatap Muka, Ini Tanggapan Dokter Spesialis Anak

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT