Makassar, SULSELSEHAT — Sebanyak 1,2 juta vaksin virus corona atau Covid-19 bermerek Sinovac asal Tiongkok tiba di Indonesia, Minggu, 6 Desember 2020 malam kemarin sekitar pukul 21.30 Wita.
Vaksin yang tiba ini merupakan vaksin yang sudah diuji klinis di beberapa tempat. Termasuk di Bandung yang sudah dimulai dilakukan sejak Agustus 2020.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Achmad Yurianto mengatakan, pemberian vaksin Covid-19, pihaknya telah membuat skema kelompok-kelompok yang akan diprioritaskan untuk pemberian vaksin pada tahap awal.
Ia menyebutkan, pemberian vaksin tersebut akan diprioritaskan pada tenaga kesehatan. Hal ini karena tenaga kesehatan dinilai menjadi garda terdepan dalam menangani pasien terkonfirmasi Covid-19 sehingga sangat rentan terpapar.
“Jumlah tenaga kesehatan ini kurang lebih sekitar dua juta orang dan akan kita update terus. Karena tidak menutup kemungkinan adanya tambahan tenaga kesehatan di RS, data pasti ini yang tahu pihak RS masing-masing,” katanya, Senin (07/12/2020).
Adapun kelompok tenaga kesehatan yang akan diberikan antara lain, yang bertugas di Rumah Sakit Rujukan yang memberikan perawatan bagi pasien Covid-19, tenaga kesehatan di laboratorium tempat pemeriksaan spesimen Covid-19, dan tenaga kesehatan yang melakukan contact tracing untuk menemukan kasus baru.
Selanjutnya, untuk kelompok kedua yang akan diberikan vaksin Covid-19 ini adalah mereka yang terlibat sebagai publik services atau yang memberikan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan seperti Satpol PP, TNI dan Polri.
“Publik services yang dimaksud ini juga termasuk pegawai yang memberikan layanan terhadap pengguna jasa bandara, stasiun, dan pelabuhan,” ujarnya.
Yuri mengatakan, sekitar 9,1 juta dosis vaksin Covid-19 ini akan diperuntukkan bagi kelompok tersebut, dan diberikan secara gratis dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan kini mulai mendata jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin Covid-19.
“Pemberian vaksin Covid-19 akan diprioritaskan bagi nakes yang dianggap sebagai pihak paling rentan tertular,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr. Ichsan Mustari.
Ia mengatakan, meski pihaknya belum menerima informasi secara resmi terkait pemberian vaksin tersebut. Namun menurutnya, pendataan sudah harus mulai dilakukan sebagai bentuk persiapan.
“Sampai sekarang baru data tenaga kesehatan kita yang akan siap melakukan vaksin yang akan kita kirim ke Jakarta, termasuk jumlah fasilitas rumah sakit dan puskesmas,” katanya lagi.
Ichsan menegaskan, distribusi vaksin Covid-19 ini menjadi kewenangan pemerintah pusat. Olehnya, hingga saat ini pihaknya belum dapat berkomentar banyak selain hanya melakukan pendataan kepada tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin.
“Kita belum ada informasi resminya. Jadi kalau tata laksanannya, saya belum bisa komentar, termasuk berapa kuota yang akan diterima Sulsel,” katanya.
Sekadar diketahui, vaksin Sinovac tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300ER. Vaksin diangkut dengan meggunakan kontainer khusus bertuliskan ENVIROTAINER berkode RAP81179PC.
Environtainer merupakan kontainter khusus dengan pengatur suhu untuk angkutan udara. Vaksin selanjutnya yang akan tiba di Indonesia pada Januari 2021 sebanyak 1,8 juta dosis.
Selain itu juga akan tiba 45 juta dosis bahan baku curah untuk pembuatan vaksin Covid-19. Sebanyak 45 juta dosis itu akan tiba dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis dan gelombang kedua 30 juta dosis.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.