Gowa, SULSELSEHAT — Dalam menekan jumlah anak stunting atau kerdil di wilayah Kabupaten Gowa. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gowa memanfaatkan peran posyandu yang ada di desa/kelurahan.
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan mengatakan, seluruh anggota PKK bersama kepala desa/kelurahan untuk memanfaatkan posyandu di wilayah masing-masing dengan memberikan pengetahuan kepada orangtua.
Salah satunya tentang pemberian gizi yang baik. Karena dalam mencegah anak stunting maka empat hal yang perlu diperhatikan dalam proses tumbuh kembang anak yakni pola asuh, sanitasi, kebutuhan air bersih dan pola makan.
“Edukasi pemberian gizi yang baik ini kita terapkan di posyandu dengan menyiapkan meja enam posyandu,” katanya saat melakukan pertemuan melalui telekonferensi, Selasa (30/6).
Ia menjelaskan, dalam penerapan meja enam posyandu tersebut berisi menu-menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi bayi berdasarkan umur masing-masing. Seperti menu MPASI untuk anak 6 bulan keatas, kemudian menu MPASI usia 8 bulan, kemudian menu MPASI umur 10 bulan dan menu makanan anak usia 1 tahun ke atas.
Menurutnya, peran enam meja posyandu ini sebagai edukasi ke orangtua dalam memberikan MPASI dalam membantu proses tumbuh kembang anaknya.
“Banyak juga ibu-ibu yang memberikan MPASI atau makanan tambahan pendamping ASI itu baru umur empat bulan padahal pencernaannya dari bayi itu sendiri tentu belum siap untuk menerima makanan tambahan. Ini juga yang kami edukasikan ke orangtua,” jelasnya.
Tak hanya itu, orangtua juga diberikan pemahaman kepada agar membiasakan anak sejak dini mengkonsumsi sayuran dan kebiasaan hidup sehat.
“Kalau kita hidup sehat otomatis sistem imun kita Juga baik dan otomatis kita akan terhindar dari segala macam bentuk penyakit termasuk stunting,” tegas Priska Adnan.
Sebelumnya, angka anak stunting di Kabupaten Gowa dinilai cukup tinggi karena berada di urutan keempat tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 angka stunting di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini mencapai 44, 5 persen.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.