Menyoal Efek Vaksin Covid-19, Pakar: Tanda Antibodi Terbentuk

Gambar Gravatar

Makassar, SULSELSEHAT.COM — Kandungan vaksin Covid-19 terdiri dari antigen mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan atau bagiannya yang telah diolah menjadi toksoid dan protein rekombinan yang ditambah dengan zat lain.

Hal ini diungkapkan Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Yahya Thamrin pada Webinar “Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19: Mengapa Merasa Insecure?“.

JANGAN LEWATKAN :

“Ini bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin dalam tubuh itu akan mengenali bakteri dalam tubuh sehingga ketika dia terpapar tidak akan sakit,” jelasnya, Senin (15/03/2021).

Menurut Yahya, semakin banyak orang yang divaksin, maka akan semakin baik. Di mana salah satunya akan membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok, sehingga dapat mencegah penularan Covid-19.

BACA:  RS Hikmah Citra Medika Wajo Tak Lagi Rawat Pasien Covid-19

“Kalau banyak orang yang divaksin tidak hanya dapat melindungi dirinya tetapi dia juga dapat melindungi orang lain atau masyarakat secara umum,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan vaksin ini pasti akan menimbulkan efek. Namun efek yang dirasakan merupakan sesuatu hal yang lumrah, karena ini menunjukkan bahwa vaksin itu bekerja untuk membentuk antibodi.

“Vaksin akan memberikan reaksi yang ringan seperti diare, batuk, demam dan seterusnya biasanya berlangsung satu atau dua hari. Ini menunjukkan reaksi yang bagus bahwa telah terbentuk antibodi melawan kuman yang dilemahkan tadi,” tegasnya.

Vaksin ini penting karena menjadi salah satu solusi agar bisa keluar dari pandemi Covid-19. Sebab dampak dari pandemi Covid-19 dirasakan oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

BACA:  Pj Walikota Makassar Optimis Dua Pekan Menjabat Penyebaran Covid-19 Turun

“Kalau kita semua merasakan dampak dari pandemi Covid-19, maka yang harus diteriakkan adalah kebersamaan dan kekompakan untuk bisa keluar dari pandemi ini,” katanya.

Sementara, Bupati Gowa Adnan Purichta yang hadir sebagai pembicara mengatakan, dirinya menaruh harapan besar agar masyarakat ikut berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah mengendalikan Covid-19 melalui vaksinasi.

Pasalnya menurut Adnan, dengan keberhasilan seluruh daerah melakukan vaksinasi Covid-19 maka secara otomatis akan membentuk kekebalan kelompok sehingga menekan penularan.

“Saat ini di Kabupaten Gowa telah melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang diprioritaskan untuk petugas pelayanan publik dan masyarakat prioritas atau lansia. Saya juga telah mengimbau agar seluruh kelompok yang masuk menjadi sasaran untuk melakukan vaksin,” katanya.

BACA:  8 Dosen Unhas Positif Covid-19, Masuk Kategori OTG

Kedepan pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok masyarakat umum harus menjadi perhatian seluruh pihak. Utamanya dalam meyakinkan masyarakat untuk ikut program vaksinasi Covid-19 ini.

Hal ini perlu dilakukan lantaran saat ini masih banyak masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin Covid-19.

Salah satunya berdasarkan kajian penelitian Saoraja Institute menyebutkan masih ada keraguan di masyarakat terhadap vaksin Covid-19. Baik dari efek samping ataupun dampak buruk yang akan ditimbulkan dari vaksin Covid-19.

“Persepsi masyarakat terhadap vaksin masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita, sehingga kita harus bekerjasama untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat. Tugas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bukan dibebankan kepada pemerintah saja. Ini harus menjadi tanggungjawab kita bersama,” tegas Adnan.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT