Makassar, SULSELSEHAT — Penularan kasus virus corona atau Covid-19 di Kota Makassar masih memperlihatkan kurva yang fluktuatif, termasuk dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Kota Makassar selama sepekan terakhir angka kasus harian berada dibawah dan diatas 100 kasus. Misalnya pada periode (23/9) tercatat 43 kasus, periode (24/9) naik sebanyak 67 kasus, kemudian pada periode (25/9) tercatat naik ke 101 kasus.
Selanjutnya pada periode (26/9) turun di 38 kasus, periode (27/9) kembali naik sebanyak 70 kasus dan periode (28/8) kembali turun ke 27 kasus.
Pejabat Walikota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan, melihat kondisi penularan Covid-19 hingga saat ini, Pemerintah Kota Makassar melakukan penanganan melalui massif tracing dengan pemeriksaan swab gratis ke masyarakat.
Apalagi langkah ini merupakan salah satu bagian gerakan dari testing, tracing dan edukasi (Trisula) yang didorong pemerintah dalam rangka menekan dan memutus mata rantai penularan.
“Massif tracing perlu dilakukan agar kita bisa cepat mendeteksi orang yang terpapar untuk segera diputus rantai penularannya,” katanya dalam pernyataan resminya, Selasa (29/9/2020).
Pemeriksaan swab massal ini pun menyasar ke 5.000 masyarakat, termasuk disejumlah titik yang dianggap memiliki pola penyebaran virus yang cukup tinggi.
“Swab massal kita lakukan dua tahap, tahapan pertama kita sasar 2.500 orang. Dan tahap kedua yang masih sementara berjalan kita sasar lagi 2.500 orang. Kita memang targetkan hingga mencapai jumlah 5.000 orang,” katanya lagi.
Menurut Ketua Tim Gugus Tugas Kota Makassar ini, tracking massif melalui swab massal ini untuk mendapatkan peta data atau tingkat positive rate di seluruh kecamatan yyang ada.
“Alhamdulillah, pada tes swab tahap pertama tingkat positive rate kita rata-rata berkisar empat hingga lima persen. Kita harapkan pada tahapan kedua ini lebih kecil lagi,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Naisyah Tun mengatakan, swab massal dilakukan di 15 kecamatan. Pada tahap awal ada enam kecamatan yakni Kecamatan Rappocini, Biringkanaya, Panakkukang, Tamalate, Manggala, dan Tamalanrea. Dimana daerah ini merupakan wilayah zona merah penyebaran Covid-19.
Selanjutnya pada tahap kedua yang berlangsung sejak 24 September hingga 3 Oktober 2020 mendatang menyasar sembilan kecamatan yakni Kecamatan Tallo, Makassar, Mamajang, Mariso, Bontoala, Ujung Pandang, Ujung Tanah, Wajo dan Sangkarang.
“Wilayah yang kita sasar itu memang berdasarkan rangking kecamatan sesuai jumlah episentrum penyebaran dan kasus tertingginya. Kita harapkan dengan deteksi yang dilakukan melalui swab ini kita bisa lebih mudah menemukan orang-orang yang terpapar, khususnya mereka yang tanpa gejala,” terang dr Naisyah.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.