Makassar, SULSELSEHAT — Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan pada Jumat, 17 Juli 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional bertambah 1.462 atau secara 83.130 orang.
Kemudian pada kasus sembuh bertambah 1.489 orang atau secara total 41.834 orang, dan kasus meninggal bertambah 84 orang atau secara total 3.957 orang.
Berdasarkan data data tersebut, maka penambahan kasus sembuh jauh lebih banyak dibandingkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kedisiplinan dan kepatuhan dalam menjalankan proses penyembuhan menjadi kunci utama.
“Termasuk juga upaya pemerintah yang terus memassifkan tracing agar bisa mengindentifikasi orang tanpa gejala. Sehingga tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat,” katanya dalam keterangannya yang diterima Sulselsehat.com, Sabtu (18/07/2020)
Ia pun menekankan agar masyarakat terus sadar untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak fisik dengan orang lain mutlak harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam menuju tatanan hidup yang lebih sehat dan aman.
“Cara inilah yang bisa kita pakai untuk memutus rantai penularan, kita menjadi subyek dan obyek perubahan perilaku menuju adaptasi kebiasaan baru, kita harus produktif tapi mempersyaratkan harus aman dari penularan Covid-19,” terangnya.
Ia mengatakan, dari data terakhir ada sembilan provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak yakni Jawa Timur sebanyak 255 kasus baru, DKI Jakarta sebanyak 253 orang, Jawa Tengah sebanyak 238 kasus baru, dan Kalimantan Selatan 101 sebanyak kasus baru.
Kemudian Bali sebanyak 86 kasus baru, Sumatera Utara sebanyak 83 kasus baru, Sulawesi Selatan sebanyak 83 kasus baru, Sumatera Selatan sebanyak 67 kasus baru, dan Kalimantan Tengah sebanyak 58 kasus baru.
“Hari ini 18 provinsi melaporkan kasus baru dibawah 10 dan 6 provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus sama sekali diantaranya Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur,” katanya lagi.
Menurut Yuri penambahan kasus tersebut sebagian besar berasal dari kontak erat. Kemudian setelah dilakukan kontak tracing secara ketat oleh dinas kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota serta dari puskesmas dengan pemeriksaan RT-PCR, banyak kasus positif yang ditemukan berasal dari kontak erat.
Lanjut Yuri, bahkan beberapa di antaranya ditemukan terkonfirmasi positif namun tidak menunjukkan gejala. Kendati tanpa membutuhkan rawatan rumah sakit, para pasien harus disiplin mengikuti protokol isolasi mandiri.
“Kasus-kasus inilah yang harus menjalankan isolasi dengan ketat, karena kalau tidak ini bisa menjadi sumber penularan yang baru, dengan upaya tracing yang kita lakukan secara agresif, kita harapkan seluruh kasus konfirmasi sekalipun tanpa gejala bisa kita indentifikasi agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat,” tutupnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.