Makassar, SULSELSEHAT — Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Selasa, 28 Juli 2020 melaporkan di Sulawesi Selatan kembali terjadi penambahan kasus baru virus corona atau Covid-19. Dimana pada periode ini mencatat sebanyak 132 kasus.
Adanya penambahan ini kasus Covid-19 di daerah berjuluk Kota Madinah ini pun tembus 9.123 kasus. Peningkatan jumlah kasus yang setiap harinya melonjak signifikan, Sulsel pun masuk dalam delapan daerah yang menjadi prioritas penanganan Covid-19 yang didorong Presiden RI Joko Widodo.
Selain itu Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan dan Papua.
Merujuk pada data tersebut, distribusi kasus baru Sulsel turun ke urutan keempat dari sebelumnya di urutan ketiga.
Urutan pertama dengan distribusi penyebaran terbanyak yakni DKI Jakarta dengan 409 kasus baru, Jawa Timur dengan 313 kasus baru, Jawa Tengah dengan 185 kasus baru dan Jawa Barat dengan 128 kasus baru.
Penambahan kasus baru yang setiap harinya signifikan juga mempertahankan penyebaran Covid-19 di Sulsel pada urutan ketiga.
Pada urutan pertama yakni Jawa Timur sebanyak 21.125 kasus, urutan kedua DKI Jakarta sebanyak 19.995 kasus, urutan keempat Jawa Tengah sebanyak 8.807 kasus dan urutan kelima Jawa Barat sebanyak 6.218 kasus.
Selanjutnya, hingga saat ini dari total pasien terpapar Covid-19 sebanyak 6.284 pasien sembuh atau pada periode ini pasien sembuh sebanyak 189 orang. Sedangkan untuk pasien meninggal tercatat 311 orang atau pada periode ini 4 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menambah kapasitas pemeriksaan spesimen atau Polymerase Chain Reaction (PCR) virus corona atau Covid-19 kepada pasien terkonfirmasi.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat ditemukannya orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, salah satu strategi yang akan dilakukan dalam mempercepat penanganan Covid-19 yakni dengan menambah jumlah pemeriksaan atau testing pada laboratorium yang ada.
“Saya minta dibantu bagaimana testing masif ini kita tingkatkan kapasitasnya juga. Maksimal kita bisa manfaatkan semua laboratorium yang ada agar bisa melakukan testing 5.000 spesimen setiap harinya,” terangnya.
Ia pun berharap, agar tujuh laboratorium di Sulsel, bisa melakukan pemeriksaan satu spesimen dalam 45 menit, sehingga bisa melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 5.000 per hari.
“Jika ini dilakukan awalnya angka penularan akan naik tajam tapi langsung jatuh karena boleh dikata setiap hari kita menemukan orang yang terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Adapun tujuh laboratorium untuk pemeriksaan PCR yakni Balai Besar Veteriner di Maros, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Makassar, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Makassar, dan Laboratorium Kesehatan Kabupaten Soppeng, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK), Rumah Sakit Unhas dan RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.