MAKASSAR – Puluhan tenaga kesehatan (nakes) yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Kesehatan Sulsel menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (18/9) siang.
Aksi tersebut menyebabkan arus lalu lintas menuju arah Jalan Perintis Kemerdekaan lumpuh total.
Mayoritas peserta aksi merupakan nakes perempuan asal Kabupaten Gowa dan Takalar. Mereka tampil kompak mengenakan busana putih dengan jilbab biru sambil membentangkan spanduk bertuliskan berbagai tuntutan.
Beberapa di antaranya bertuliskan: “Nakes Berduka”, “Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan oleh Birokrasi”, hingga “Belasan Tahun Mengabdi, Masa Jadi Sukarela Abadi”.
Suasana aksi makin tegang ketika massa membakar ban bekas di tengah jalan.
Sejumlah pengendara yang terjebak kemacetan berusaha melawan dengan menyalakan klakson berkali-kali, namun tidak digubris oleh para demonstran.
Dalam pernyataan sikapnya, Aliansi Pemerhati Kesehatan Sulsel mengajukan sembilan tuntutan kepada pemerintah daerah.
Salah satu yang menjadi sorotan utama ialah desakan agar Gubernur Sulsel bersama DPRD Sulsel memperjuangkan kepastian status nakes yang telah lama mengabdi, namun hingga kini belum masuk dalam data resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Aksi ini menjadi penanda kekecewaan mendalam tenaga kesehatan, yang merasa jasa mereka saat pandemi belum dibalas dengan kebijakan yang adil dalam hal pengakuan status dan kesejahteraan. (*)
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.



























