Waspada! Ada Ancaman Flu Babi Jenis Baru di Tengah Pandemi Covid-19

Gambar Gravatar
Ilustrasi virus flu babi
Ilustrasi virus flu babi (Foto: Klilpositif.com)

Makassar, SULSELSEHAT — Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, masyarakat dunia diminta waspada dengan ancaman virus jenis baru yakni virus flu babi jenis genotype 4 (G4).

Pasalnya, virus jenis baru ini kabarnya telah menginfeksi 35 pekerja di industri babi di China.

JANGAN LEWATKAN :

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, selain meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona atau Covid-19. Masyarakat juga diminta waspada terkait virus G4.

Pasalnya virus jenis baru ini dianggap berpotensi menjadi pandemi. Kasus virus G4 ini bukan ditemukan pada orang yang sakit, tetapi pada pemeriksaan darah dari populasi yang dilakukan surveilans atau penelitian terhadap kemungkinan adanya virus itu.

“Ada sejumlah alasan virus G4 berpotensi menjadi pandemi, antara lain virus G4 sudah beredar di populasi babi-babi di China. Virus tersebut juga dapat melekat pada reseptor yang ada di saluran pernapasan manusia,” katanya dikutip pada akun resmi Kementrian Kesehatan RI, Jumat (10/07/2020).

BACA:  2 Lagi Meninggal Dunia, IDI Makassar Telah Kehilangan 8 Dokter Akibat Covid-19

Lanjut dr Siti Nadia, dengan melekat di reseptor virus dapat masuk ke sel-sel manusia. Virus G4 juga bisa melekat di jaringan trakea manusia terutama di sel-sel yang melapisi trakea.

“Dengan melekat di tabung penghubung saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah serta paru-paru ini, virus dapat menuju ke paru-paru manusia,” terangnya.

Tak hanya itu, virus G4 ini juga dapat menginfeksi sel epitel saluran napas manusia. Sel-sel yang biasanya melapisi bronkus dan alveoli manusia berhasil diinfeksi dengan virus G4 di laboratorium. Setelah masuk ke sel-sel manusia, virus baru ini berkembang biak dan menyebar di sana.

Di Indonesia sendiri hingga saat ini belum ditemukan kasus flu babi jenis GG4 ini. Meski demikian, masyarakat maupun peternak babi diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.

BACA:  Lindungi Nakes di RSUD Gowa, PKK Gowa Serahkan 31 Kotak Aerosol

Misalnya, dengan menghindari kontak langsung dengan babi yang sakit dan menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja dengan babi, menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan yang berhubungan dengan babi. Baik itu kandang babi,pasar babi dan tempat pemotongan babi.

“Lakukan desinfeksi, cuci tangan dan menjaga kebersihan perorangan, serta melakukan vaksinasi hewan,” kata dr. Nadia.

Kementerian Kesehatan juga telah membuat Surat Edaran Dirjen P2P kepada seluruh dinas kesehatan provinsi dan kantor kesehatan pelabuhan tentang Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi (GA EA H1N1).

Penularan dari Hewan ke Manusia

dr Nadia mengatakan, sampai saat ini belum ada penularan dari manusia ke manusia.

Resiko tertinggi terinfekai dari varian G4 adalah penularan dari babi ke manusia seperti orang-orang yang bekerja atau menjalani aktivitas harian bersama hewan tersebut.

BACA:  18 Ribu Vial Vaksin Covid-19 Tiba di Sulsel, Vaksinasi Siap Dilanjutkan

“Belum ada penularan yang dicatat terjadi antara manusia ke manusia, yang terjadi penularan G4 berasal dari babii yang menular ke manusiai, ke peternaknya maupun orang yang bekerja di peternakan tersebu,” tegasnya.

Lanjutnya, Hewan Ferret (sejenis musang) yang terinfeksi G4 dapat menularkannya via tetesan air liur atau kontak langsung. Hasil percobaan pada hewan Ferret ini, virus G4 bisa menular lewat kontak langsung. Virus G4 dapat menular melalui tetesan air liur droplet.

Virus G4 tidak dapat diproteksi dari vaksin flu yang ada karena ada perbedaan strain virus yang ada dalam vaksin flu.

Namun ada keuntungan vaksin flu H1N1 sudah ditemukan, sehingga untuk menemukan vaskin G4 akan lebih mudah dibandingkan mengembangkan vaksin Covid-19 yang penyakitnya benar-benar baru.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT