Cegah Stunting, Kecamatan Pallangga Galakkan Gerakan Tanam 10.000 Pohon Kelor

Gambar Gravatar
Suasana penanaman pohon kelor
Suasana penanaman pohon kelor yang dilakukan masyarakat Kecamatan Pallangga dalam rangka penanganan Covid-19. (Foto: Istimewa)

Gowa, SULSELSEHAT — Sebagai komitmen dalam membantu pemerintah daerah menekan angka stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) Kabupaten Gowa menggalakkan Gerakan Tanam Kelor di Pekarangan.

Sebagai tindak lanjut gerakan tersebut, TP PKK Kecamatan Pallangga menggalakkan aksi menanam pohon kelor. Sebanyak 10.000 pohon kelor pun di tanam di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Pallangga.

JANGAN LEWATKAN :

“Ada 14 desa dari 4 kelurahan yang menjadi titik penanaman pohon kelor ini,” kata Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga Rismawati Kadir Nyampa, di sela-sela penanaman pohon kelor, Jumat (27/11/2020).

BACA:  Stunting dan Angka BBLR yang Masih Tinggi

Menurutnya, gerakan ini dilakukan melihat Kecamatan Pallangga menjadi salah satu lokus penanganan stunting di Kabupaten Gowa. selain ini kecamatan ini juga merupakan salah satu daerah dengan angka stunting yang cukup tinggi.

“Kelor ini memiliki sumber gizi yang tinggi dari sumber makanan yang lain, mengkonsumsi satu piring kelor sama dengan meminum susu 7 gelas dan sama dengan mengkonsumsi wortel dua kilo,” katanya.

Apalagi dalam Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menganjurkan agar anak-anak dan balita yang masih dalam masa pertumbuhan untuk mengonsumsi daun kelor atau Merunggai (Moringa Oleifera).

Diketahui daun kelor merupakan bahan pangan yang kaya manfaat dan dapat tumbuh di iklim yang ekstrem.

BACA:  Fokus Tangani Stunting, BKKBN Sulsel Libatkan TP PKK

Daun kelor berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah gizi buruk karena daun berwarna hijau ini memiliki kandungan gizi yang tinggi dan variatif.

Daun kelor juga banyak ditemui di hampir seluruh daerah di Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Gowa.

“Salah satu intervensi yang kita lakukan dalam upaya pencegahan stunting adalah perbaikan asupan gizi untuk anak-anak kita. Dimana intervensinya tentu bukan pada saat anak lagi tetapi mulai sejak di dalam kandungan sampai anak tersebut dilahirkan,” tambahnya.

Aksi menanam 10.000 pohon kelor ini pun mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) dengan meraih penghargaan karena berhasil memecahkan rekor penanaman ribuan pohon kelor.

BACA:  Asap Rokok dan Stunting; Ibu Hamil Perlu Perlindungan Optimal

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama Leprid, Paulus Pangka kepada Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga, Rismawati Kadir Nyampa didamping Camat Pallangga, Taufik M Akib.

Rismawati berharap melalui gerakan menanam 10.000 pohon kelor ini bisa menyelamatkan 1.000 hari pertama kehidupan dengan pembentukan secara sempurna 100 milyar jaringan otak anak-anak dan bisa terbantu dengan asupan gizi dan makanan yang baik sehingga melahirkan anak-anak yang baik dan sehat.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT