Kasus Covid-19 Meningkat, Jeneponto Waspada Klaster Perkantoran

Gambar Gravatar

Jeneponto, SULSELSEHAT — Tren peningkatan kasus harian virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Jeneponto dipicu dari klaster perkantoran.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel pada periode 16 September 2020, kabupaten berjuluk Butta Turatea ini masuk dalam daerah distribusi kasus terbanyak sebesar 20 kasus. Menyusul Kabupaten Luwu Timur sebanyak 23 kasus dan Kota Makassar 35 kasus.

JANGAN LEWATKAN :

“Di Jeneponto kalau kita lihat datanya ditemukan 20 kasus. Itu hasil dari massif tracking yang dilakukan Tim Gugus Jeneponto di seluruh perkantoran, jadi distribusi kasusnya berasal dari klaster perkantoran,” kata Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, saat dikonfirmasi, Kamis (17/9/2020).

BACA:  32 Nakes di Takalar Positif Covid-19, Diduga Terjangkit Saat Rapid Test Warga

Menurutnya, ada lima kabupaten/kota di Sulsel yang setiap harinya memperlihatkan pergerakan kasus Covid-19 naik. Salah satunya Kabupaten Jeneponto.

“Ada beberapa daerah memang tren kasusnya naik. Antara lain Kabupaten Gowa, Jeneponto, Selayar, Luwu Timur dan Sidrap,” kata Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin ini.

Menurut Prof Ridwan, pemicunya disebabkan beberapa faktor. Mulai dari massif tracking yang dilakukan tim gugus tugas di masing-masing daerah, hingga munculnya klaser baru seperti klaster perkantoran yang saat ini perlu di waspadai.

“Seperti di Jeneponto, dengan upaya massif tracking yang dilakukan bahkan hingga saat ini masih berlanjut maka dengan cepat mengetahui orang yang terpapar untuk di isolasi. Sehingga dapat cepat memutus rantai penularan,” ujarnya.

BACA:  Update Covid-19 Makassar: 1131 Sembuh, 1899 Isolasi Mandiri

Prof Ridwan pun meminta agar hal ini menjadi perhatian bersama sehingga penularan Covid-19 di perkantoran dapat ditekan dengan cepat. Misalnya, memperketat penerapan protokol kesehatan di perkantoran.

Seperti, membagi jam kerja para karyawan, menyiapkan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun, mengecek suhu tubuh sebelum memasuki kantor dan menjaga jarak.

“Adanya klaster perkantoran ini karena para karyawan atau pegawai terkesan abai dan cuek dengan penerapan protokol kesehatan. Ini yang harus kita tekankan, bahwa dengan menerapkan protokol kesehatan saat bekerja maka penularan dapat kita hindari,” tutup Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT