Luwu Utara, SULSELSEHAT — Bencana banjir bandang di Luwu Utara pada Senin, 13 Juli 2020 lalu dinilai memiliki potensi besar sebagai titik penularan kasus virus corona atau Covid-19.
“Potensi peningkatan penularan kasus Covid-19 di Lutra pasca bencana sangat besar terjadi,” terang Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin kepada Sulselsehat.com, Rabu (22/07/2020).
Ia menyebutkan, pemicu potensi peningkatan kasus tersebut, salah satunya karena kondisi awal Covid-19 di wilayah Luwu Utara sudah terbentuk sebelumnya per 18 Juli yang tercatat ada 41 kasus.
Sementara pekan sebelumnya masih rendah dengan pertumbuhan yang terkendali Rt dibawah nol atau berkisar 0,5-0,9.
Kemudian, jika mencermati data tren Covid-19 di wilayah Luwu Raya yang meliputi Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Palopo, angka pertumbuhan kasusnya (Rt) sekitar 0,5-1,2. Namun potensi bergeraknya kasus Covid-19 meningkat, masih terbuka lebar.
Selain itu, potensi penularan ini didukung dengan pergerakan populasi ke wilayah bencana dengan berbagai kepentingan yang bersifat urgen. Salah satunya sebagai relawan.
“Begitu banyak volunter dari wilayah episentrum Makassar dan kota lain, yang akan melewati beberapa kabupaten/kota menuju pusat bencana dan tentu akan berinteraksi dengan banyak orang yang terkadang dengan protokol kesehatan yang terbatas,” terang Prof Ridwan yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel ini.
Bencana banjir bandang pun memaksa ribuan warga mengungsi ke wilayah yang lebih aman. Laporan tim relawan menunjukkan tenda-tenda pengungsian sementara sangat terbatas. Kondisi padat dan protokol kesehatan seperti jaga jarak sulit dilakukan.
Belum lagi katanya, proses evakuasi korban banjir yang dilakukan oleh petugas maupun warga menunjukkan penanganan yang bersifat darurat dengan alat pelindung diri (APD) terbatas.
“Dengan jumlah korban yang semakin banyak disertai penanganan/evakuasi korban seadanya, maka potensi besar terjadinya transmisi penyakit termasuk Covid-19 sangat besar,” katanya.
Makanya, beberapa pekan kedepan potensi peningkatan kasus terlapor bukan tidak mungkin akan mengalami tren peningkatan.
“Analisis kerentanan kebencanaan menunjukkan potensi ledakan beberapa masalah sosial dan kesehatan masyarakat perlu diwaspadai,” tegas Prof Ridwan.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.