Makassar, SULSELSEHAT — Dewan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar tak menyalahkan anggota DPRD Makassar, Andi Hadi Baso Ibrahim sebagai penjamin untuk mengambil jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Makassar, Zaenal Dg Beta malah menyalahkan pihak RSUD Daya Kota Makassar karena telat mengeluarkan hasil tes swab jenazah berinisial CH (49).
“Tidak ada pelanggaran yang dilakukan Andi Hadi dan sudah betul itu. RSUD Daya sendiri yang lambat keluar hasil swab test-nya, jadi jenazah gurunya dia bawa pulang,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (02/07/2020).
Ia menambahkan bahwa peran dari Andi Hadi Baso Ibrahim sudah dibenarkan dikarenakan dia sebagai tim Gugus Tugas bagian pemulasaran jenazah Covid-19.
Kasus pengambilan jenazah yang dilakukan oleh masyarakat umum berbeda dengan kasus yang dilakukan anggota DPRD Makassar dari fraksi PKS tersebut.
“Kasus masyarakat itu beda karena mengambil paksa jenazah keluarganya. Kalau Andi Hadi mengambil jenazah gurunya, dengan jaminan dan tidak ada paksaan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso menjamin jenazah pasien positif Covid-19 yang meninggal di RSUD Daya untuk tak dimakamkan secara protokol Covid-19.
Jaminan anggota DPRD Makassar dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera tersebut dibubuhi dengan tanda tangannya dan ditempeli materi 6.000.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.
