Kasus Positif Meningkat, 4 Hotel Wisata Covid-19 di Sulsel Penuh

Gambar Gravatar
Ilustrasi rapid tes virus corona atau Covid-19
Ilustrasi rapid tes virus corona atau Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT — Tingginya angka pasien positif virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan yang melakukan isolasi di hotel menyebabkan sejumlah kamar telah penuh.

Hal ini berdasarkan data perkembangan Duta Covid-19 pada Jumat, 3 Juli 2020 yang dipantau Sulselsehat.com.

JANGAN LEWATKAN :

Dari enam hotel wisata Covid-19 yang dibentuk Tim Gugus Tugas Sulawesi Selatan, empat diantaranya telah penuh atau tidak ada lagi kamar tersisa.

Antara lain Hotel Harper Makassar dari 150 kamar yang terpakai, kemudian Hotel Grand Imawan dari 100 kamar yang terpakai, selanjutnya Hotel Remcy dari 95 kamar yang terpakai, dan Hotel Grand Place dari 62 kamar yang terpakai.

BACA:  Tembus 241 Kasus Covid-19, Pekan Depan Pemkab Bulukumba akan Berlakukan Sekolah Tatap Muka

Sementara hotel yang memiliki kamar tersisa yakni Swiss Bell Hotel Makassar dengan 15 kamar tersisa dari 210 kamar yang terpakai dan Almadera Hotel dengan 3 kamar tersisa dari 87 kamar yang terpakai.

Dari data terakhir sebanyak 920 pasein positif Covid-19 telah menjalani isolai yang terdiri dari 379 laki-laki dan 541 perempuan. Untuk pembagian lokasi wisata yaitu di Hotel Harper Makassar sebanyak 201 pasein, Hotel Grand Imawan sebanyak 164 pasien, selanjutnya Hotel Remcy sebanyak 153 pasein, dan Hotel Grand Place sebanyak 80 pasein.

Kemudian, Swiss Bell Hotel Makassar sebanyak 218 pasein dan Almadera Hotel sebanyak 104 pasein.

Secara akumulasi total pasein positif yang telah menjalani wisata Covid-19 sebanyak 2.844 pasin. Dari total tersebut 1.924 pasein yang telah selesai menjalani perawatan, 35 pasein di rujuk dan 1.889 pasein dinyatakan sembuh.

BACA:  Kodam XIV Hasanuddin Ajak Masyarakat Sadar Gunakan Masker untuk Lawan Covid-19

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar dr. Siswanto Wahab mengatakan, dengan tingginya peningkatan kasus di Sulsel, khusus di Makassar perlu dilakukan upaya serius. Misalnya, menghentikan evakuasi pasien positif ke Kota Makassar.

Karena menurutnya, selain berisiko tinggi terhadap penularan saat evakuasi, juga menjadi potensi terjadinya impor ekspor virus dari dan ke daerah.

“Akhirnya hotel-hotel tempat isolasi dan RS di Makassar penuh. Makanya mereka yang positif dengan status OTG lebih baik melakukan isolasi mandiri di daerah masing-masing,” terangnya dalam pernyataannya resmi yang diterima Sulselsehat.com, Sabtu (4/7).

Ia pun berharap, rumah sakit di daerah dapat dioptimalkan sebagai tempat perawatan pasien positif.

“Saatnya semuanya harus berperan. Jika tidak maka penyebaran akan semakin luas, termasuk potensi penularan ke tenaga kesehatan kita juga semakin besar,” tegasnya.

BACA:  Sulsel Mulai Bebas Zona Merah, Epidemiolog Harap Masyarakat Tetap Tingkatkan Kewaspadaan

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT