Kasus Covid-19 Sulsel Meningkat, Pemerintah Fokuskan Dua Penanganan

Program Trisula
Dalam rangka mempercepat agresif testing Covid-19, pemerintah melalui Tim Gugus Tugas melakukan pemeriksaan swab gratis di Lapangan Karebosi yang diperuntukkan bagi masyarakat. (Foto: Chaerani)

Makassar, SULSELSEHAT — Tren kasus virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan kembali meningkat setelah lima pekan terlihat melandai.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel ditiga hari terakhir angka kasus harian terlihat fluktuatif. Misalnya pada periode 14 September 2020 angka kasus sebanyak 77 dari 1.345 spesimen, kemudian di periode 15 September 2020 naik 185 kasus dari 1.070 spesimen dan pada 16 September 2020 tercatat 103 kasus dari 1.345 spesimen.

JANGAN LEWATKAN :

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, langkah dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19 hingga saat ini ada dua.

BACA:  Dinilai Berhasil, Penanganan Covid-19 di Sulsel Diharapkan Terus jadi Percontohan Nasional

Pertama, bagi yang terkonfirmasi positif dan memiliki gejala, serta penyakit penyerta, mereka akan dirawat di rumah sakit khusus.

“Kita siapkan beberapa rumah sakit khusus. Di antaranya RS Sayang Rakyat, RSKD Labuang Baji, RSKD Dadi Makassar, RSUP Wahidin Sudirohusodo, dan RS Tajuddin Khalid,” katanya saat melakukan Rapat Pengendalian Covid-19, Kamis, (17/9/2020).

Kemudian penanganan kedua, bagi pasien terkonfirmasi positif dan tidak memiliki gejala, mereka diberikan perawatan isolasi di hotel berbintang. Antara lain, Swiss Bellin Makassar, Hotel Remcy, Almadera, Harper, Grand Palace dan Grand Imawan.

“Kenapa isolasi kita lakukan di hotel. Karena orang inikan tanpa gejala, jadi untuk menjaga imun mereka kita fasilitas mereka dengan baik, termasuk makanan yang dikonsumsi selama menjalani isolasi,” ujarnya.

BACA:  Bertambah Lagi 110 Kasus Baru, Kasus Positif Covid-19 Sulsel Hampir Tembus 9.000

Menurut Nurdin, dengan istirahat yang cukup, pemberian gizi yang baik, sehingga dalam jangka waktu tertentu mereka dapat segera sembuh.

Para penyintas yang mengikuti program ini juga menjadi edukator di tengah masyarakat saat mereka kembali ke rumahnya masing-masing dengan kondisi negatif dari Covid-19.

“Hingga vaksin dan obat ditemukan kita menganggap upaya ini lah yang terbaik dilakukan,” katanya.

Termasuk gerakan Trisula yakni massif testing, massif tracking dan massif melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan.

Sementara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat tersebut secara tegas meminta kepada Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV Hasanuddin untuk memback-up penerapan displin protokol kesehatan (protkes) di Sulsel.

BACA:  Gubernur: Pasien PDP Masuk RS Harus Langsung Tes Swab, Hasilnya Harus Keluar Hari Itu Juga!

“Seperti pada operasi yustisi untuk penegakan disiplin kesehatan,” terangnya.

Ia mengatakan, rapat tersebut dilakukan untuk menyamakan data antara pusat dan daerah dalam rangka pengambilan keputusan. Serta peningkatan manajemen perawatan pasien Covid-19 untuk menurunkan mortality rate dan meningkatkan recovery rate.

“Saya ingin penerapan disiplin protokol kesehatan untuk perubahan perilaku dipertegas pelaksanaannya, lalu harus ada penurunan penambahan kasus harian, peningkatan angka kesembuhan, penurunan angka kematian dan penurunan angka kematian per total populasi,” tegasnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT