Pandemi COVID-19 memaksa atau mempercepat penggunaan telehealth, layanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, di Indonesia.
Pembatasan sosial untuk mencegah risiko penularan COVID dalam skala besar telah mendorong layanan kesehatan digital sebagai salah satu pilihan pasien dan tenaga kesehatan.
Sebuah survei menunjukkan ada peningkatan dua kali lipat dalam penggunaan telehealth selama pandemi di Indonesia dan diprediksi terus meningkat sampai 2024.
Selain pasien, salah satu unsur penting dalam layanan baru ini adalah kesiapan dokter dan apoteker. Layanan digital ini bisa tidak optimal jika tenaga kesehatan tidak siap dalam mengimplementasikannya.
Sebuah riset baru di Kota Bandung menunjukkan 59,3% apoteker dan 23,8% dokter merasa “sangat siap” dengan penerapan telehealth. Sejumlah 34,9% apoteker dan 54% dokter merasa “siap” dengan penerapan telehealth.
Di negara-negara maju, telehealth merupakan pelengkap untuk mendampingi perawatan kesehatan yang konvensional. Sementara di negara berkembang telehealth adalah alternatif untuk perawatan kesehatan konvensional.
Karena itu pemerintah Indonesia perlu memperkuat sistem telehealth atau telemedicine.
Telemedicine dapat dibagi menjadi dua jenis.
Pertama, store-and-forward telemedicine, yakni proses dan pertukaran data dilakukan pada saat pengirim dan penerima tidak hadir pada waktu yang sama.
Contohnya, pemeriksaan x-ray pasien yang dikirim ke profesional kesehatan melalui email atau aplikasi tertentu seperti TEMENIN milik Kementerian Kesehatan.
Kedua, real-time telemedicine, layanan ini terjadi saat profesional kesehatan dan pasien berinteraksi dalam waktu yang sama dan bersifat interaktif. Contohnya layanan konsultasi kesehatan online melalui video.
Layanan ini perlu kita kembangkan karena bisa memperluas akses kesehatan di masyarakat dan membuat layanan lebih efisien. Pada akhirnya, teknologi kesehatan ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.