Gowa, SULSELSEHAT.COM — Penyuntikan vaksin virus corona atau Covid-19, termasuk kepada tenaga kesehatan akan dilakukan sebanyak dua kali.
Khusus di Kabupaten Gowa, penyuntikan tahap kedua akan dijadwalkan pada 29 Januari 2021 mendatang atau 14 pasca dilakukan penyuntikan pertama.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dr. Gaffar mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 akan dilakukan dua kali.
Penyuntikan pertama dilakukan pada Jumat (15/1) lalu, kemudian pada penyuntikan kedua direncanakan akan dilakukan pada Jumat (29/1) mendatang.
“Penyuntikan tahap kedua akan dilakukan 14 hari pasca menerima vaksin pertama,” katanya, Senin (18/1/2021).
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa mendapatkan jatah 4.000 dosis vaksin yang akan digunakan ke 2.155 tenaga kesehatan. Ribuan dosis vaksin ini kita telah terima secara keseluruhan untuk digunakan dua kali,” ujarnya.
Untuk memastikan kondisi dan kualitas vaksin tetap bermutu dan higienis, seluruh vaksin telah dimasukkan ke tempat penyimpanan khusus atau cold chain dan refrigerator.
“Khusus refrigerator disiapkan 8 unit di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dan 28 unit di seluruh puskesmas. Karena puskesmas-puskesmas yang besar itu ada yang dapat dua,” terang dr. Gaffar.
Dirinya menyebut, vaksin yang akan diberikan kepada tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan akan ditentukan sesuai dengan jumlah populasi tenaga kesehatan.
“Tahap pertama ini kita prioritaskan untuk tenaga kesehatan. Karena mereka inilah yang berhubungan langsung dengan pasien,” katanya lagi.
Sebelumnya, dr Gaffar mengatakan, usia melakukan penyuntikan vaksin biasanya akan muncul dua reaksi pada tubuh. Dua reaksi tersebut yakni reaksi lokal, dan reaksi syok anafilaktik.
“Hal wajar jika 30 menit setelah suntik vaksin ada reaksi. Makanya tidak perlu cemas dan khawatir. Biasanya ada yang alami reaksi lokal, biasanya juga reaksi syok anafilaktik,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan, jika pasca vaksin Covid-19 tubuh mengalami reaksi lokal maka biasanya akan muncul ruam-ruam pada kulit. Atau ada sensasi gatal, dan bengkak.
Sementara, jika terjadi reaksi syok anafilaktik akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu. Hal tersebut dapat menyebabkan sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran.
“Yang ditakutkan pada saat penyuntikan ini adalah reaksi syok anafilaktik. Tapi alhamdulillah sejauh pelaksanaan vaksinasi, khususnya di Kabupaten Gowa tidak ada yang mengalami reaksi syok seperti ini,” terangnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.