Luwu Timur, SULSELSEHAT – Mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD I Lagaligo Luwu Timur kehabisan catridge. Akibatnya, pemeriksaan sampel swab yang beberapa waktu terakhir sudah bisa dilakukan di RSUD, terpaksa berhenti.
Hal ini dikonfirmasi oleh dr. Nasrum Machmud, Sp.PD, Ketua Tim Covid-19 RSUD I Lagaligo Lutim, Minggu (07/06/2020).
“Iya betul, catrige habis. Mesinnya bagus, jadi kalo sudah tiba catrige maka bisa beroperasi lagi,” kata Nasrum melalui pesan WhatsApp kepada SulselSehat.com.
“Kita tergantung cartridge. Padahal kemarin-kemarin sempat lancar,” tambahnya.
Menurut Nasrum, kekosongan catridge sudah terjadi dalam sepekan terakhir dan saat ini sementara proses pengadaan.
“Direktur sudah berupaya keras untuk melakukan pengadaan. Malah ada statemen beliau jangan pernah kosong karena pentingnya barang ini. Tapi mungkin stok nasional yang memang masih terbatas sehingga jadi kendala,” jelasnya.
Sebelumnya, RSUD I Lagaligo Lutim telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI untuk melakukan pemeriksaan swab sendiri dengan menggunakan mesin TCM yang sudah ada.
Pemeriksaan TCM atau sering disebut rapid molecular diagnostic selama ini dikenal sebagai prosedur pemeriksaan pada pasien TB (tuberkulosis).
Agar dapat memeriksa sampel swab pasien Covid-19, mesin TCM ini dimodifikasi dengan mengubah setting dan menambahkan cartridge khusus. Catridge khusus ini yang masih harus disuplai dari pusat.
Berdasarkan data Kemenkes, mesin pemeriksaan TCM sudah ada di 132 RS dan beberapa puskesmas di berbagai pelosok Indonesia. Mesin ini disebut mampu mengeluarkan hasil yang lebih cepat dan akurat, dan mustahil memunculkan hasil false negative.
“Sejak penunjukan itu, RSUD Lutim dengan daya upaya berusaha melaksanakan tanggung jawab, dan memang kami sangat siap melakukan pemeriksaan tersebut, cuma terkendala di catridge saja,” beber Nasrum.
Kendati demikian, Nasrum mengungkapkan, hingga saat ini RSUD Lutim tetap beroperasi seperti biasa dalam menangani Covid-19.
“Sampai hari ini di RS I Lagaligo sendiri semua berjalan seperti biasa. Begitu ada penetapan status, maka surveilans bertindak, lab bekerja, sampel terkirim atau diperiksa mandiri bila catridge sudah tersedia,” imbuh dokter penyakit dalam jebolan Unhas ini.
Tim Gugus Membantah
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Luwu Timur Masdin justru mengatakan hal berbeda.
“Alat TCM RS I Lagaligo Wotu tetap beroperasi,” kata Masdin.
Beberapa waktu terakhir Tim Gugus Tugas Covid Luwu Timur memang gencar melakukan rapid tes massal di seluruh Puskesmas di wilayah tersebut, termasuk di RSUD I Lagaligo dan RS PT Vale Sorowako.
Kebijakan ini lalu diikuti dengan pengambilan swab untuk yang hasil rapidnya reaktif. Akibatnya, jumlah kasus positif Covid-19 yang dilaporkan setiap hari selalu meningkat.
Banyaknya kasus positif Covid-19 membuat Kabupaten Luwu Timur terbesar kedua di Sulsel setelah kota Makassar dengan 267 kasus. Namun, angka tersebut tidak lagi ada perubahan sejak 3 Juni 2020 lalu hingga saat ini.
Disinggung mengenai hal ini, Masdin berkilah. “Iya, walaupun tetap dilakukan rapid test massal, Alhamdulillah hasilnya hanya reaktif beberapa di PKM,” kata Kadis Kominfo Luwu Timur itu.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.