Makassar, SULSELSEHAT — Dua hari terakhir penularan kasus virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan kembali berada diatas 100 kasus. Pada periode (15/8) tercatat sebanyak 109 kasus, sementara pada periode (16/8) angka kasus naik ke 156 kasus.
Kondisi tersebut pun mempengaruhi peningkatan angka positif rate Covid-19, dimana berdasarkan data terakhir positif rate berada 17 persen. Nilai ini pun masih melebihi angka di nasional sebesar 12 persen.
“Ini masih perlu mendapat perhatian serius karena angka positif rate kita masih tinggi yakni 17 persen. Sementara kita mengejar dibawah 5 persen atau paling tidak mendekati 5 persen,” kata Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Covid-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin, saat dikonfirmasi Sulselsehat.com, Senin (17/8/2020).
Menurutnya, dengan tingginya angka positif rate tersebut sehingga masih perlu kerja keras untuk menekan kasus penularan Covid-19 yang juga akan memperngaruhi angka positif rate tersebut.
“Kita harus pelan-pelan menurunkan kurva dalam beberapa pekan kedepan, kita harus bisa kontrol agar tidak naik lagi trennya. Apalagi angka kesembuhan kita juga sudah mencapai 70 persen, sementara angka kematian mencapai 3,2 persen,” terangnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini mengungkapkan, jika aktivitas sosial dibuka secara besar-besaran.
Seperti kegiatan di perhotelan hingga tempat hiburan malam maka dikhawatirkan angka kasus semakin meningkat dan memperngaruhi angka positif rate.
“Aktivitas ini akan mendorong peningkatan angka positif rate. Karena ini akan meningkatkan angka kerumunan orang pada situasi pandemi, sementara kondisinya ini baru mau melandai, jadi jika kita buka maka sangat disayangkan apa yang sudah kita lakukan sejauh ini,” ujarnya.
Jika pun harus terpaksa dibuka, lanjut Prof Ridwan, maka betul-betul pelaku usaha maupun pelaku kegiatan harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Pasalnya saat ini yang menjadi persoalan adalah pelaku bisnis cenderung abai menegakkan protokol.
“Bahkan mereka tidak memiliki pengetahuan apa yang harus dilakukan dalam menerapkan protokol. Misalnya separuh dari lobby hotel atau restoran itu tidak dilakukan, menjaga jarak juga tidak. Ini menjadi persoalan, mereka minta dibuka tetapi tidak mau menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, aktivitas sosial maupun pengoperasian usaha akan dilakukan secara bertahap.
Salah satunya mengkaji dan membuat protokol tetap terkait protokol kesehatan pada kegiatan pernikahan di perhotelan.
“Saya ingin minta semua masyarakat Sulsel, khususnya di Makassar harus bisa menjaga dan mempertahankan agar bagaimana angka kasus terus melandai. Jika kita berhasil mencapai angka positif rate dibawah 5 persen, maka kami memastikan seluruh kegiatan dan aktivitas akan kita buka,” tegasnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.