Satgas Covid-19 Unhas Salurkan Ratusan APD untuk Tenaga Medis di Sulbar

Gambar Gravatar
Tenaga kesehatan menggunakan APD
Tenaga kesehatan menggunakan APD saat akan menangani pasien di tengah pandemi Covid-19. Dalam membantu penanganan medis bagi korban bencana Sulbar, Satgas Covid-19 salurkan APD untuk tenaga medis.

Makassar, SULSELSEHAT.COM — Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Universitas Hasanuddin menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada para tenaga medis yang bertugas di lokasi bencana gempa bumi Sulawesi Barat.

“Bantuan APD ini untuk melindungi para tenaga medis kita selama melakukan pengobatan kepada korban gempa bumi di tengah situasi pandemi Covid-19 ini. Apalagi mereka merupakan kelompok rentan terpapar,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Unhas dr. Muhammad Sakti, Kamis (21/1/2021).

JANGAN LEWATKAN :

Ia menyebutkan, sejak pertama kali mengirimkan bantuan alat kesehatan hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan sekitar 100 pieces Hazmat,100 pieces Boot, 8.000 pieces Masker 2 Fly, dan 100 pieces Nurse Cap.

BACA:  Pemkab Bentuk Tim Pengawas untuk Wujudkan Gowa jadi Kabupaten Sehat dan Bebas Covid-19

dr. Sakti menjelaskan, pasca terjadinya gempa, ratusan tenaga medis segera bergerak ke lokasi untuk memberikan pelayanan medis darurat paska bencana. Dalam penanganannya di era pandemi Covid-19 ini, tentu saja mereka wajib dibekali dengan APD yang memadai.

“Saat ini tim medis di lapangan memberikan pelayanan kesehatan, hingga melakukan operasi pasien. Selama melakukan upaya medis, pasti terjadi kontak langsung. Padahal saat ini kita masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19. APD sangat diperlukan untuk melindungi tim dan orang-orang yang ditolong supaya tidak terpapar virus,” terangnya.

Tim Medis Unhas ini merupakan rombongan tenaga kesehatan pertama yang tiba di lokasi bencana usai gempa bumi mengguncang Sulawesi Barat pada 14 dan 15 Januari 2021.

BACA:  Keluarga Berpotensi jadi Klaster Baru Penularan Covid-19

Kehadiran tim medis pada situasi darurat tentu dengan persiapan yang seadanya Sehingga, dukungan berbagai pihak yang saling membantu sangat diharapkan.

“Kami tim pertama yang membuka jalur ke sana dan mengoperasikan rumah sakit sehingga bisa segera menangani pasien darurat.”

“Keberadaan kami di lapangan selain memicu datangnya bantuan dan tim medis lain, juga berperan sebagai sumber informasi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan tim medis yang akan datang dan bantuan logistik lain yang akan disalurkan,” tutup dr. Sakti.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT