ITS Kembangkan i-Nose C-19, Alat Deteksi Covid-19 Lewat Bau Keringat Ketiak

Gambar Gravatar
Ilustrasi i-nose C-19
Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil kembangkan alat pendeteksi Covid-19 yakni i-nose C-19. (Foto: Humas ITS)

Makassar, SULSELSEHAT.COM — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengembangkan alat pendeteksi virus corona atau Covid-19 dari bau keringat ketiak bernama i-nose c-19.

Tim pengembangan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan ini dipimpin langsung oleh guru besar dari Departemen Teknik Informatika ITS Prof Riyanarto Sarno dan melibatkan mahasiswa dari jenjang magister dan doktoral.

JANGAN LEWATKAN :

Menurut Prof. Riyanarto, i-nose c-19 merupakan alat screening Covid-19 pertama di dunia yang mendeteksi melalui bau keringat ketiak (axillary sweat odor).

Alat tersebut bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat ketiak seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

BACA:  Begini Cara Pegawai dan Pendidik di MAN 1 Bulukumba Tetap Sehat Semasa Pandemi

“Keringat ketiak adalah non-infectious, yang berarti limbah maupun udara buangan i-nose c-19 tidak mengandung virus Covid-19,” katanya dikutip dalam laman resmi ITS @its.ac.id, Senin (18/1/2021).

Menurutnya, inovasi teknologi alat ini telah melalui tahap satu uji klinis.

“Ke depannya akan ditingkatkan lagi data sampling-nya untuk izin edar dan dapat dikomersialkan ke masyarakat,” ujar dosen Teknik Informatika ITS ini.

Dirinya mengaku, i-nose c-19 adalah alat pendeteksi Covid-19 pertama di dunia melalui bau keringat ketiak. Alat tersebut juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi screening Covid-19 lainnya.

Sampling dan proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada i-nose c-19. Hal ini tentunya menjamin proses yang lebih cepat.

“i-nose c-19 juga dilengkapi fitur near-field communication (NFC), sehingga pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19 ini,” jelasnya.

BACA:  Satu Staf Positif Covid-19, Kelurahan Antang Makassar Swab Massal Seluruh Pegawai

Selain itu data dalam i-nose c-19 terjamin handal karena penyimpanannya pada alat maupun cloud. Penggunaan cloud computing mendukung i-nose c-19 dapat terintegrasi dengan publik, pasien, dokter, rumah sakit maupun laboratorium.

”Dengan berbagai kelebihan yang ada, i-nose c-19, karya anak bangsa ini, hadir untuk menjawab tantangan pandemi Covid-19 yang belum terkendali,” ujarnya.

Selain terjamin dari segi biaya karena menggunakan komponen teknologi yang murah, i-nose c-19 juga tidak membutuhkan keahlian khusus dalam implementasinya.

“Scanner ini dapat dilakukan oleh semua orang dengan perangkat pengaman yang lebih sederhana yakni hanya sarung tangan dan masker sebagai perlindungan dasar,” terang Prof Riyanarto.

Apalagi, i-nose c-19 merupakan hasil penelitian selama empat tahun yang kemudian dioptimalkan dengan menyesuaikan virus Covid-19 sejak Maret 2019 lalu.

BACA:  28 Puskesmas di 7 Kabupaten Terima Alkes dari TBM Calcaneus Unhas

Ia pun berharap, i-nose c-19 ini dapat segera dikomersialkan dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan.

“Melihat semakin meningkatnya penyebaran Covid-19 ini dunia membutuhkan banyak teknologi screening yang mudah dan cepat diimplementasikan,” pungkasnya.

Wakil Rektor IV Bambang Pramujati mengungkapkan, jika penemuan yang digagas tim peneliti ITS ini merupakan salah satu lanjutan dari kontribusi ITS di era pandemi Covid-19 saat ini.

Nantinya setelah melewati serangkaian uji coba dan peningkatan sampel, diharapkan  bisa mempercepat proses pendeteksian orang-orang yang terduga terjangkit virus Covid-19 maupun tidak.

“Dengan adanya inovasi dari ITS ini, kami juga meminta dukungan dari pemerintah untuk bisa bersama-sama memperkenalkan dan mengembangkan penemuan ini lebih lanjut,” harapnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT