Covid-19 Sulsel di Puncak Pandemi

Gambar Gravatar
Prof Ridwan Amiruddin Epidemiolog FKM Unhas
Prof Ridwan Amiruddin Epidemiolog FKM Unhas.

Oleh: Prof. Ridwan Amiruddin
(Ketua Umum Persakmi Indonesia, Ketua PAEI Sulsel)

Mencermati fluktuasi Covid-19 pada minggu pertama bulan Juli 2020 sudah memasuki hari ke 100 lebih dengan angka reproduksi efektif Sulawesi Selatan berada pada kisaran 0.98 – 1.04.

JANGAN LEWATKAN :

Dengan pertumbuhan kasus seperti itu idealnya bisa memberikan perasaan tenang bagi warga di daerah ini.

Per hari ini, Kamis (09/07/2020) kisaran reproduksi efektif Covid-19 berkisar 0.98 dan rangking ke-19 dari seluruh propinsi.

Paling tidak kondisi ini menggambarkan bahwa pertumbuhan kasus Covid-19 secara umum di Sulsel bergerak menurun. Terlepas dari fluktuasi Rt yang masih terjadi di beberapa zona merah.

Fluktuasi harian yang berubah dari jumlah kasus 75 hingga 200-an setiap hari dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya:

BACA:  Bioskop akan Dibuka, Epidemiolog Sulsel: Waspadai Kelompok Rentan Terpapar Covid-19

1. Dampak intervensi yang cenderung menekan kurva, pada waktu yang bersamaan penularan lokal sementara berlangsung secara cepat. Baik penularan secara langsung maupun secara tidak langsung. Bahkan kajian terakhir penularan Covid-19 melalui udara, seperti halnya asap yang menyebar kemana-mana.

2. Pencarian atau tracking kasus secara cepat, memberikan kecepatan dalam pengumpulan speciment dan aggressive testing. Kegiatan tracking berlangsung pada level Puskesmas untuk melacak OTG, kontak erat dan populasi berisiko di wilayak kerja masing masing.

Mencermati hasil tracking hingga aggressive testing dengan positif rate sekira 14%, maka dengan dukungan laboratorium yang mampu melakukan pengujian sekitar 1000 specimen perhari, secara otomatis kasus harian terlaporkan juga berkisar 140 kasus perhari, jadi perlu respons yang lebih rasional.

3. Aspek lain yang sangat penting sebagai penyebab fluktuasi ini adalah kecepatan transmisi lokal dari Covid-19 yang linear dengan pelonggaran bisnis dan pergerakan populasi tanpa mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

BACA:  Anak Rentan Terpapar Covid-19, Epidemiolog Harap Pengawasan Orangtua Ditingkatkan

4. Pembukaan bidang usaha/perkantoran yang masih menggunakan air conditioner (AC) central. Hasil studi menunjukkan semakin kuatnya bukti penularan melalui udara. Untuk hal tersebut, perlu peninjauan protokol kesehatan secara lebih ketat.

5. Pembatasan jarak antar orang yg belum dilaksanakan secara maksimal.

6. Pembatasan loading/kapasitas ruang usaha yang belum maksimal dilaksanakan (maks 50%).

7. Modifikasi bentuk transaksi nontunai yang belum di galakkan untuk mendukung konsep ekonomi low contac transaction.

8. Pembatasan kontak antara consumen dan pelaku usaha dengan partisi belum maksimal.

Atas berbagai aspek tersebut kiranya mendapat perhatian serius untuk segera diimplementasikan baik secara individu maupun kolektif oleh institusi.

Perhatian terhadap upaya upaya yang bersifat extraordinary action tersebut kiranya menjadi concern semua warga.

Program trisula yang meliputi edukasi intensif, massive tracking dan aggressive testing masih terus digenjot dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

BACA:  Bertambah Lagi 128, Kasus Positif Covid-19 Sulsel Kini 9.251 Orang

Suksesnya program ini terutama edukasi literasi pencegahan Covid-19 menjadi tanggung jawab kita semua.

Pengendalian Covid-19 harus tetap menggunakan akal sehat dengan tetap menjaga kewarasan. Hal ini penting untuk dipahami bersama bahwa pada situasi seperti ini setiap orang dikomunitasnya perlu untuk saling mensupport.

Menghindari menyebarkan informasi yang tidak kredibel, berhenti untuk selalu mengeluh dan menyalahkan. Karena hal tersebut tidak berujung pada perbaikan keadaan pengendalian Covid-19.

Dukungan masyarakat yang mempunyai kapasitas untuk mengedukasi masyarakat sangat diperlukan. bukan sebaliknya memprovokasi warga terhadap hal hal yang tidak jelas sumbernya.

Pilihannya anda akan ikut berkontribusi sebagai edukator atau sebagai provokator, tentu terpulang pada diri masing masing karena ini terkait dengan habit dan karakter setiap orang. Sebagaimana teko kopi hanya akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.

Makassar 9 Juli 2020

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT