Makassar, SULSELSEHAT — Pelaksanaan rapid diagnostic test (RDT) virus corona atau Covid-19 secara gratis yang dilaksanakan Pemerintah Provisi Sulawesi Selatan pada gelombang pertama diikuti sebanyak 2.000 orang.
Dari total peserta yang ikut, didapatkan sebanyak 40 orang dengan hasil yang reaktif.
“Dua pelaksanaan rapid test ini ada 8 peserta dinyatakan dengan hasil reaktif dari dua lokasi pelaksanaan yang disiapkan,” kata salah satu petugas di Kantor PKK Sulsel, Marloi Kini katanya saat dikonfirmasi Sulselsehat.com, Minggu (12/07/2020).
Layanan rapid test yang disiapkan berada di Kantor Dinas Kesehatan Sulsel dan Kantor TP PKK Sulsel. Dari data rapid rest dua hari terakhir diikuti sebanyak 575 peserta dengan hasil reaktif 8 peserta.
Mereka terbaik di dua tempat yakni 208 peserta di Kantor TP PKK Sulsel dan 295 di Kantor Dinas Kesehatan Sulsel.
Sedangkan data hari pertama, Senin 6 Juni jumlah peserta sebanyak 391 orang, 15 diantaranya relaktif. Selanjutnya, Selasa, 7 Juli jumlah peserta 337 orang, 8 orang diantaranya reaktif.
Pada Rabu, 8 Juli sebanyak 363 orang, 9 orang diantaranya reaktif, kemudian Kamis 9 Juli sebanyak 334 orang, 4 orang diantaranya reaktif.
Selanjutnya Jumat, 10 Juli sebanyak 307 orang, 8 orang diantaranya reaktif dan Sabtu, 11 Juli sebanyak 268 orang dan 0 orang diantaranya reaktif.
Untuk kuota rapid tes di dua tempat masing-masing diberikan sebanyak 250 buah alat rapid per hari.
“Seluruh peserta kita berikan surat keterangan, serta diberikan edukasi dan pengarahan menjalankan protokol kesehatan. Bagi yang reaktif disarankan ikut wisata covid di hotel, tapi hanya beberapa yang ikut, lainnya memilih isolasi mandiri. Bagi yang isolasi mandiri tetap dipantau sepekan, lalu di tes swab untuk memastikannya,” terangnya.
Pelaksanaan rapid tes gratis ini dilaksanakan hingga Sabtu 11 Juli 2020 untuk tahap pertama. Selanjutnya akan dibuka pendaftaran pada Minggu 12 Juli untuk tahap kedua dan pelayanannya akan dimulai Senin besok.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, rapid test gratis ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, serta memudahkan trakcing bagi yang reaktif.
“Ini sebagai upaya kita agar membatasi pergerakan orang, itu semua diperiksa. Kalau yang punya virus dilarang untuk keluar,” katanya.
Selain memudahkan tracking, tujuan rapid tes ini, juga memudahkan orang mendapat surat keterangan bebas Covid- 19, untuk dipergunakan orang keluar masuk Kota Makassar sesuai aturan Peraturan Wali Kota Makassar, nomor 36 tahun 2020.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.