Makassar, SULSELSEHAT — Angka kesembuhan pasien terpapar virus corona atau Covid-19 yang menjalani perawatan di hotel berbintang melalui program Wisata Covid-19 Sulawesi Selatan dinilai mampu meningkatkan angka kesembuhan bagi mereka.
Koordinator Wisata Duta Covid-19 Sulawesi Selatan Husni Thamrin menjelaskan, program Wisata Duta Covid-19 merupakan tempat isolasi terpusat bagi penderita Covid-19 baik mereka yang tanpa gejala atau pun bergejala ringan.
Dalam program ini perawatan dikemas dalam bentuk wisata sehingga dapat meningkatkan imunitas tubuh yang sangat membantu dalam proses kesembuhan.
Husni menyebutkan, hingga saat pihaknya mencatat sebanyak 15.579 pasien terkonfirmasi di Sulsel. Dari total pasien sekitar 5.523 orang yang merupakan duta wisata Covid-19. Kemudian untuk angka kesembuhannya telah mencapai 90 persen.
“Dari 5.523 pasien yang sudah dirawat di Wisata Covid 19, sekitar 90 persen itu sudah pulang, sudah selesai, negatif, dan dianggap sembuh,” katanya saat menerima Kunjungan Tim Taskforce Kementerian Kesehatan RI, Kamis (1/10/2020).
Kemudian, dari total pasien yang menjalani perawatan wisata hanya 57 orang atau 1 persen yang dirujuk untuk melakukan perawatan di rumah sakit rujukan.
“Kita memang ada tim medis yang setiap hari melakukan pemeriksaan. Ternyata kalau ketika muncul gejala yang mengarah ke gejala serius itu segera dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Husni, dicanangkan program Wisata Covid-19 dilatarbelakangi karena ketidakdisiplinan pasien saat sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dan kondisi tempat isolasi mandiri di rumah yang dinilai tidak layak untuk digunakan.
Sehingga Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengambil langkah serius dengan menyiapkan beberapa hotel untuk digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.
Selain itu, bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat serta mencegah kelebihan kapasitas rumah sakit.
“Konsepnya adalah memisahkan antara yang sakit dengan yang sehat, sehingga masyarakat tidak tertular. Nah, yang terkonfirmasi inilah yang kita lakukan isolasi dan tentu dampaknya adalah ya mencegah terjadinya overload rumah sakit,”tegasnya.
Dalam program Wisata Covid-19, pemerintah provinsi berkerja sama dengan enam hotel yang berada di Makassar. Antara lain Swiss Bell Makassar, Harper Hotel, Grand Place, Grand Imawan, Almadera, dan Remcy Hotel.
“Total dari enam hotel ini, terdapat 610 kamar yang telah disediakan. Dengan jumlah pasien yang sudah banyak sembuh, hotel yang digunakan sisa tiga hotel,” tutupnya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dr Pattiselanno Roberth Johan mengaku sangat mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang telah mencanangkan model perawatan wisata Covid-19.
Pasalnya, ini dapat membuat pasien merasa tidak seperti sedang diisolasi dan secara psikologis tidak mengalami tekanan batin karena menderita Covid-19 dan takut dikucilkan karena harus menjalankan isolasi.
“Dengan melakukan isolasi di hotel itu mereka tidak merasa menjadi pasien, sehingga secara psikologis mereka tidak tertekan. Tekanan psikologis dikurangi dengan cara membuat mereka happy selama diisolasi di hotel. Istilah wisata yang digunakan juga bagus sekali, sehingga mereka tidak merasa dikucilkan,” singkatnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.