Makassar, SULSELSEHAT. COM — Pemberian vaksin Covid-19 akan diprioritaskan pada seluruh tenaga kesehatan (nakes), khususnya yang menangani pasien terkonfirmasi, termasuk di Sulawesi Selatan.
Dengan kebijakan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan kini mulai mendata jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin Covid-19.
“Pemberian vaksin Covid-19 akan diprioritaskan bagi nakes yang dianggap sebagai pihak paling rentan tertular,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr. Ichsan Mustari, Jumat (13/11/2020).
Ia mengatakan, meski pihaknya belum menerima informasi secara resmi terkait pemberian vaksin tersebut. Namun menurutnya, pendataan sudah harus mulai dilakukan sebagai bentuk persiapan.
“Sampai sekarang baru data tenaga kesehatan kita yang akan siap melakukan vaksin yang akan kita kirim ke Jakarta, termasuk jumlah fasilitas rumah sakit dan puskesmas,” katanya lagi.
Ichsan menegaskan, distribusi vaksin Covid-19 ini menjadi kewenangan pemerintah pusat. Olehnya, hingga saat ini pihaknya belum dapat berkomentar banyak selain hanya melakukan pendataan kepada tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin.
“Kita belum ada informasi resminya. Jadi kalau tata laksanannya, saya belum bisa komentar, termasuk berapa kuota yang akan diterima Sulsel,” katanya.
Hanya saja, jika pihaknya telah menerima jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin secara keseluruhan di wilayah Sulsel, maka jumlah tersebut nanti akan diumumkan secara resmi.
“Vaksin itu dari pemerintah pusat, kita di dari daerah hanya menyiapkan pendukungnya saja. Baik itu masker, maupun alat pelindung diri (APD) nya,” kata dr. Ichsan.
Sebelumnya, pada pemberian vaksin Covid-19, Kementerian Kesehatan telah membuat skema kelompok-kelompok yang akan diprioritaskan untuk pemberian vaksin pada tahap awal.
Rencananya, tenaga kesehatan yang menjadi prioritas pertama yang akan menerima vaksin Covid-19 tersebut.
Untuk kelompok tenaga kesehatan antara lain, yang bertugas di Rumah Sakit Rujukan yang memberikan perawatan bagi pasien Covid-19, tenaga kesehatan di laboratorium tempat pemeriksaan spesimen Covid-19, dan tenaga kesehatan yang melakukan contact tracing untuk menemukan kasus baru.
“Jumlah tenaga kesehatan ini kurang lebih sekitar dua juta orang dan akan kita update terus. Karena tidak menutup kemungkinan adanya tambahan tenaga kesehatan di RS, data pasti ini yang tahu pihak RS,” terang Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Achmad Yurianto dalam pres rilis Persiapan Vaksin Covid-19 di Indonesia secara daring, belum lama ini.
Kelompok kedua sebutnya, publik services yang memberikan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan seperti Satpol PP, TNI dan Polri.
Publik services yang dimaksud juga termasuk pegawai yang memberikan layanan terhadap pengguna jasa bandara, stasiun, dan pelabuhan.
Yuri mengatakan, sekitar 9,1 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan diperuntukkan bagi kelompok tersebut, dan diberikan secara gratis dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.