Kolom Prof Veny Hadju: Soal Stunting, Tidak Semua Orang Pendek Kurang Cerdas

Gambar Gravatar
Anak Pendek

Oleh: Prof. dr. H. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D
(Dosen dan Guru Besar FKM Universitas Hasanuddin)

“Apakah anak stunting pasti bodoh?” Pertanyaan seorang ibu dengan seragam kader ini sangat menyentuh. Ibu ini kelihatan agak sedih.

JANGAN LEWATKAN :

Saya membayangkan ada ketakutan pada diri ibu ini. Bisa saja ada penyampaian materi yang tidak dipahami dengan baik. Padahal ada di sekitar kita orang pendek yang berprestasi dan sukses.

Saya selalu menjawab pertanyaan ini dengan memberi gambaran bagaimana otak itu mulai berkembang sejak tiga pekan pertama janin dalam kandungan sampai anak itu tumbuh di awal kehidupannya.

BACA:  Tekan Jumlah Stunting di Gowa, Posyandu Siapkan Pola Enam Meja

Pembentukan otak manusia terjadi bersamaan dengan pembentukan organ-organ tubuh lainnya seperti tulang, jantung dan paru-paru di bulan pertama kehamilan. Semuanya terjadi sangat cepat.

Selama kehamilan 9 bulan, otak bertumbuh dari nol menjadi sekitar 350g saat lahir. Saat disusui dalam dua tahun pertumbuham otak tetap melaju sampai seberat 1kg atau bertambah 650g.

Kemudian dalam tiga tahun berikutnya saat berusia 5 tahun bertambah 350gram lagi dan menjadi 90% berat otak orang dewasa.

Itulah sebabnya kekurangan unsur gizi seperti protein, zat besi, zink, dan yodium akan mempengaruhi kapasitas otak seseorang. Namun, zat gizi bukan satu-satunya pemicu kecerdasan anak.

Rangsangan yang diterima anak seperti kasih sayang, sapaan kelembutan, dan stimulasi juga berpengarun terhadap kecerdasan.

BACA:  Stunting di Gowa Tertinggi ke-4 di Sulsel, Priska: Pola Asuh Anak Harus Diperbaiki

Allah telah memuliakan manusia dengan kemampuan otak yang luar biasa. Kapasitas otak sangat terkait dengan kemampuan berpikir yang menjadikan manusia tampil sebagai khalifah Allah dimuka bumi.

Anak pendek tidak selamanya diikuti dengan fungsi kecerdasan yang rendah. Jadi, sangat memungkinkan ada yang pendek tapi otaknya cemerlang.

Buktinya ada anak lahir dengan cerebral palsy (gangguan pada batang otak) namun karena rangsangan lingkungan yang positf dalam umur 3,5 tahun bisa menghapal Al-Qur’an 30 juz.

Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Walyakhsyal ladziina lautarakuu min khalfihim dzurriyyatan dhi’aafan khalfuu ‘alaihim (QS An-Nisaa 4:9).

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya.

BACA:  Cegah Stunting, TP PKK Gowa Ajak Warga Konsumsi Daun Kelor

ADA ASOSIASI ANTARA STUNTING DAN TINGKAT KECERDASAN NAMUN TIDAK SEMUA ORANG PENDEK KURANG CERDAS.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT