Makassar, SULSELSEHAT — Sekitar 76.666 responden atau warga di Indonesia siap melakukan vaksin virus corona atau Covid-19.
Hal ini berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan World Health Organization (WHO) melakukan tentang penerimaan vaksin Covid-19.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr. Oscar Primadi mengungkapkan, survei tersebut dilakukan seluruh 12 hari atau sejak 19 hingga 30 September 2020, dengan tujuan untuk memahami pandangan, persepsi, serta perhatian masyarakat tentang vaksinasi Covid-19.
Pada pelaksanannya, survei tersebut mengumpulkan 115.000 responden, dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota atau 99 persen dari seluruh kabupaten/kota.
“Hasil survei menunjukkan bahwa tiga perempat dari total responden atau 86.250 orang menyatakan telah mendengar tentang vaksin Covid-19, dan dua pertiga responden atau 76.666 menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19,” katanya dalam pernyataan resminya, Kamis (26/11/2020).
Namun demikian, tingkat penerimaan berbeda-beda di setiap provinsi, hal ini dilatar belakangi oleh status ekonomi, keyakinan agama, status pendidikan serta wilayah.
Pada kelompok masyarakat dengan informasi yang lebih banyak seputar vaksin misalnya, mereka cenderung akan menerima pemberian vaksin Covid-19.
Hal yang sama juga terjadi pada responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan, sebagian besar dari mereka lebih mungkin menerima vaksin Covid-19. Ini menegaskan bahwa saat ini masih dibutuhkan informasi yang akurat tentang vaksin Covid-19.
“Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin Covid-19 dan bersedia menerimanya,” terangnya.
Sementara itu, hasil survei juga menunjukkan adanya kelompok yang ragu dan sebagian kecil yang menolak. Dari tujuh persen responden yang menolak, menyebutkan faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai faktor pertimbangan mereka.
Ia mengaku, saat ini pemerintah tengah memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin dari para produsen vaksin Covid-19.
Tim Gabungan yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga telah dikirim ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut.
Sembari menunggu ketersediaan vaksin di tanah air, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi seputar vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
“Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya di masyarakat,” tegasnya.
Selanjutnya, dari segi geografis. Provinsi Papua melaporkan tingkat penerimaan vaksin paling tinggi dengan 75 persen, kemudian diikuti Jawa dan Kalimantan.
Provinsi Aceh memiliki tingkat penerimaan terendah dengan 46 persen. Selain Aceh, daerah dengan penerimaan terendah terdapat di pulau Sumatera, Sulawesi dan Maluku.
Sementara, Ketua ITAGI Prof. dr. Sri Rezeki S Hadinegoro mengatakan, masyarakat Indonesia menerima dengan baik pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan besar untuk segera mengakhiri pandemi Covid-19 ini.
“Masyarakat jelas bersedia divaksinasi untuk memutus rantai penularan namun pemerintah harus memastikan agar jumlah vaksin Covid-19 cukup dan aksesnya merata agar cakupan imunisasi yang tinggi dapat tercapai. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok,” singkatnya.
Hal senada juga dikatakan Perwakilan UNICEF Debora Comini. Ia mengatakan, hasil survei ini akan digunakan untuk mengembangkan strategi vaksinasi Covid-19 yang efektif, termasuk pendekatan komunikasi khusus yang memastikan bahwa seluruh masyarakat memiliki akses ke informasi yang akurat tentang keamanan dan efektivitas vaksin.
“Temuan dari survei ini menggembirakan dan akan membantu kami membangun kebijakan yang tepat untuk vaksinasi Covid-19,” tutupnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.