Makassar, SULSELSEHAT — Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga medis maupun tenaga kesehatan terkait proses vaksinasi virus corona atau Covid-19, Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Kesehatan mulai melakukan sejumlah persiapan.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan SDM Kesehatan dr. Mariya Mubarika mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan membuat workshop.
Kegiatan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi disinformasi terkait persoalan vaksinasi Covid-19.
“Hal ini sangat penting mengantisipasi disinformasi yang selalu terjadi pada penanganan Covid-19 sejak awal. Hal tersebut menjauhkan dari tata laksana penanganan Covid-19 yang benar,” katanya dikutip di Kanal YouTube Kemenkes RI, Kamis (26/11/2020).
Berdasarkan survey yang dilakukan Kemenkes RI bersama World Health Organization (WHO), dan UNICEF pada 12 November 2020 dengan total responden 115 ribu mendapati sebagian besar atau 53 persen masyarakat percaya kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam mendapatkan informasi terkait vaksinasi.
Begitu pun pada beberapa artikel jurnal internasional, ditemukan bahwa tenaga medis dan tenaga kesehatan memegang kunci keberhasilan pemberian vaksinasi Covid-19.
Olehnya, peningkatan pemahaman mendasar dan informasi-informasi terkait vaksinasi Covid-19 harus dilakukan.
“Dalam workshop ini tenaga medis dan tenaga kesehatan diharapkan mampu menjadi juru bicara pemerintah dalam menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi pada waktunya nanti, dan mampu menangkal hoax yang selalu saja dipabrikasi untuk mengacaukan,” terang dr. Mariya.
Mariya mengaku, sejak awal terjadinya pneumonia misterius di Kota Wuhan, China hingga kemudian merebak dan menjadi pandemi di seluruh dunia, Pemerintah RI tidak pernah main-main dalam mengatasi masalah tersebut.
Termasuk pada rencana pemberian vaksinasi sebagai upaya pengendalian pandemi dalam waktu dekat ini.
Indonesia terlibat aktif dalam usaha mendapatkan vaksin Covid-19 dengan masuk dalam solidarity trial bersama negara lainnya.
Paralel dengan usaha-usaha penelitian penemuan vaksin Covid-19, Kementerian Kesehatan telah bekerja mempersiapkan segala hal terkait pengadaan vaksin, distribusi, dan SDM.
Dirinya pun meminta, agar segenap tenaga medis dan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan dan komunikasi agar terus memperhatikan informasi yang berkembang dengan memanfaatkan kanal resmi Kemenkes RI dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) untuk menginformasikan ke lingkungan masing-masing.
“Termasuk mempelajari buku panduan digital (e-book) yang telan dikeluarkan Kemenkes RI yakni buku saku pertanyaan seputar vaksinasi Covid-19,” tegasnya.
Ia berharap, meskipun vaksinasi Covid-19 telah dilakukan dan akan mulai didistribusikan secara bertahap, pihaknya tetap berharap penerapan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan) tetap dilakukan. Juga untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan terus melakukan 3T yakni tracing, treatment dan test.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.