Unhas Kembali Kukuhkan 2 Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat

Gambar Gravatar
Prof. Anwar Mallongi, SKM., MSc., Ph.D
Prof. Anwar Mallongi, SKM., MSc., Ph.D saat memaparkan ppenelitiannya sebelum dikukuhkan sebagai salah satu guru besar FKM Unhas, Kamis (24/9/2020).

Makassar, SULSELSEHAT.COM — Dua guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Masyarakat Universitas Hasanuddin dikukuhkan melalui Rapat Paripurna Senat Akademik Universitas Hasanuddin dengan protokol kesehatan ketat.

Masing-masing yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Stang Abdul Rahman, M.Kes dan Prof. Anwar Mallongi, SKM., MSc., Ph.D.

JANGAN LEWATKAN :

Prof. Stang yang merupakan Ketua Departemen Biostatistik/KKB di FKM Unhas dikukuhkan sebagai professor dalam bidang ilmu biostatistik. Sementara, Prof. Anwar dikukuhkan sebagai professor baru dalam bidang ilmu kesehatan lingkungan.

Rektor Unhas Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu mengaku bangga terhadap produktivitas sumber daya manusia yang Unhas. Dimana meskipun ditengah situasi pandemi virus corona atau Covid-19, tetap menunjukkan kredibilitas yang tinggi.

“Dengan bertambahnya guru besar kita harapkan kinerja Unhas semakin optimal dan maksimal dalam memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan negara,” katanya di sela-sela pengukuhan dilansir melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Kamis (24/9/2020).

BACA:  Prof Dwia: FKM Unhas Bantu Pemerintah dalam Pencegahan Stunting

Menurut Prof Dwia, hal ini tentunya menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi Unhas. Pasalnya di 2020, Unhas berhasil menambah 14 guru besar dari berbagi disiplin ilmu.

“SDM kita memang menjadi pilar capain Unhas memperoleh peringkat 7 sebagai PTN terbaik di Indonesia. Ini terus kita dorong bukan hanya di Indonesia, tapi Unhas terus berupaya untuk bisa masuk 1.000 besar universitas terbaik di dunia,” harap Prof Dwia.

Analisis Risiko dan Pemodelan Kesehatan

Prof. Anwar Mallongi dalam pidato pengukuhannya menjelaskan mengenai “Peran Analisis Risiko dan Pemodelan Kesehatan dalam Menurunkan Tingkat Pencemaran dan Penyakit Akibat Lingkungan“.

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa aplikasi analisis risiko dalam dunia kesehatan dan lingkungan secara umum dan di Indonesia secara khusus telah berhasil mengungkap berbagai faktor yang berperan dalam memberikan kontribusi pencemaran pada lingkungan yang berdampak pada kesehatan secara dini dan jangka panjang.

BACA:  Mitigasi Pandemi Covid-19 Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru jadi Tema Webinar FKM Unhas

Dalam penelitiannya pula, ia mendapatkan bahwa aplikasi pemodelan dinamika kesehatan mampu memprediksi tingkat dan fluktuasi pencemar dan dampak kesehatan yang timbul pada tiap periode waktu dan model sesuai dengan skenario mode yang diinginkan. Pemodelan ini mampu memberikan deskripsi kejadian dari fakta yang akan terjadi pada masa dating.

“Penerapan technology tertutup (closed system technology) merupakan salah satu model intervensi yang dapat dilakukan khususnya pada bahan kimia logam berat seperti Hg yang mana bahan ini banyak digunakan namun memberikan dampak lingkungan dan kesehatan yang berbahaya,” jelas Prof Anwar.

Peran Statistika dalam Penelitian Kesehatan

Sementara, dalam pidato pengukuhannya, Prof Stang memaparkan topik “Peran Ganda Statistika Dalam Penelitian Kesehatan“.

Beliau menuturkan statistik mempunyai peran ganda dalam penelitian, selain berkontribusi meningkatkan kualitas penelitian, statistika mampu membuat fakta tampak berbeda, kabur dan keliru yang terkadang sering disalahgunakan menjadi alat mencapai tujuan pribadi.

Mulai dari pengambilan sampel tidak benar sampai pada pengambilan kesimpulan yang tidak sesuai dengan hasil sebenarnya.

BACA:  FKM Unhas Hadiri Konferensi APACPH ke-55 di Busan Korea Selatan

Lebih lanjut, beliau menjelaskan penggunaan nilai probabilitas (P value) untuk menolak dan menerima hipotesis sangat bermasalah dalam tataran praktis dan teoritis, sehingga peneliti perlu parameter lain yang disebut ukuran efek atau statistical power, karena Nilai P sangat sensitif dengan jumlah sampel.

“Meski ukuran efek sangat kecil, Nilai P bisa menjadi sangat signifikan bila jumlah sampel besar. Sebaliknya, meski ukuran efek sangat besar, nilai P menjadi tidak signifikan jika jumlah sampel sangat kecil,” jelas Prof Stang.

Untuk itu, agar dalam penggunaan statistika dapat memperoleh hasil dengan daya guna tinggi, baik untuk keperluan pengembangan, terapan maupun riset ilmiah hendaknya statistika dipelajari secara benar sebagai bagian dalam peningkatan penalaran.

Dalam mempelajari statistika, baik pemahaman statistika sebagai metodologi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (statisical thinking), maupun pemahaman statistika sebagai alat (statistical tools). Dengan mempelajari secara benar, maka hasil yang didapatkan akan akurat sesuai fakta.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT