Saatnya Membagi Beban Rumah Sakit di Kota Makassar

Gambar Gravatar
Jembatan penyebarangan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
Jembatan penyebarangan yang menghubungkan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan layanan Private Care Center (PCC) dan Pusat Jantung Terpadu (PJT).

Oleh: Dr. Irwandy,SKM., MSc.PH., M.Kes
Departemen Manajemen RS FKM UNHAS

Pada bulan Juli 2020, melalui sulselsehat.com kami pernah menerbitkan sebuah artikel opini berupa usulan untuk segera membagi beban kota Makassar dalam hal pelaksanaan wisata duta Covid-19 dengan mengembangkannya diberbagai daerah.

JANGAN LEWATKAN :

Saat ini kita harus memberi apresiasi, pemerintah propinsi akhirnya mulai mengembangkan program ini dibeberapa daerah diantaranya di Palopo dan Wajo serta beberapa daerah lain yang sementara dipersiapkan.

Di awal tahun 2021 ini kita kembali harus bertindak cepat. Satgas Covid-19 Nasional telah mengingatkan melalui pernyataan resmi juru bicaranya yang mengatakan bahwa saat ini beberapa Propinsi termasuk Sulawesi Selatan mengalami keadaan darurat.

Hal ini dikarenakan daya tampung ruang isolasi dan ICU khusus pasien Covid-19 di rumah sakit yang disiapkan sudah mulai menipis.

Menghadapi permasalahan ini, saatnya Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan membagi secara proporsional beban rumah sakit Kota Makassar dalam hal pengobatan dan perawatan pasien Covid-19 ke beberapa daerah.

BACA:  5 Nakes Gugur Akibat Covid-19 di Sulsel Terima Santunan Rp300 Juta dari Menkes

Penataan sistem rujukan 

Saat ini walaupun tidak seluruhnya, sebagian besar pasien Covid-19 khususnya yang memerlukan perawatan ICU akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang berada di Kota Makassar.

Di awal Pandemi, dimana jumlah kasus dan kapasitas daya tampung rumah sakit masih besar, langkah ini tepat. Namun saat ini sepertinya kita harus mulai menata ulang sistem rujukan. Jika tidak, maka rumah sakit di Kota Makassar akan kewalahan, tenaga kesehatan akan terdampak dan pada akhirnya angka kematian akibat Covid-19 akan meningkat.

Strategi yang dapat dilakukan adalah segera membagi secara proporsional beban rumah sakit di Kota Makassar dengan menyiapkan rumah sakit di daerah untuk ikut mengobati dan merawat pasien Covid-19 baik perawatan isolasi hingga perawatan intensif.

Selain strategi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) serta 3T (tracing, testing dan treatment), pemerintah saat ini juga harus mulai memperkuat strategi 3S (space, staff dan stuff) di fasilitas layanan kesehatan di berbagai dearah di Sulawesi Selatan. 

Space (ruang)

BACA:  Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Pemkot Makassar Perpanjang Pembatasan Aktivitas Masyarakat

Seluruh rumah sakit umum di daerah mungkin saat ini telah memiliki ruang perawatan ICU namun tidak semua RS tersebut memiliki ruang ICU khusus untuk dapat merawat pasien Covid-19.

Oleh karena itu saatnya Pemerintah hadir untuk membantu rumah sakit di daerah menyiapkan ruang ini. Beberapa rumah sakit mungkin akan memerlukan bantuan penyiapan ruangan baru namun beberapa rumah sakit juga memiliki pilihan untuk mengalihfungsikan fasilitas yang telah ada.

Selain menambah kapasitas ruang dengan strategi pembuatan dan pengalihan fungsi, pengetatan layanan elektif dan non-emergency juga dapat ditempuh agar kapasitas sumber daya dan ruang yang tersedia dapat dijaga.

Staff (sumber daya manusia)

Selanjutnya penyiapan sumber daya manusia kesehatan diberbagai dearah harus disiapkan. Beberapa strategi dapat ditempuh diantaranya meningkatkan kapasitas dan kemampuan para tenaga kesehatan yang telah ada di daerah untuk merawat pasien Covid-19, mobilisasi tenaga dari dan antar daerah, hingga recruitment tenaga baru dapat dilakukan.

Selanjutnya pemanfaatan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi dengan membuat fasilitas telemedicine antar rumah sakit dapat ditempuh. Hal ini dapat membantu tenaga kesehatan di daerah untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mengobati dan merawat pasien Covid-19.

BACA:  Dukung Massif Tracing, BBLK Makassar Setiap Hari Periksa 1300 Sampel

Dengan adanya bantuan seperti supervisi pengobatan dan perawatan pasien hingga sharing protokol diharapkan sumber daya manusia di daerah akan siap ikut merawat pasien Covid-19 di dearahnya masing-masing.

Selain peningkatan pengetahuan dan kompentensi dalam pengobatan dan perawatan pasien, tentu saja tak kalah penting dan harus dilakukan adalah penyiapan sumber daya manusia kesehatan di daerah dalam hal pencegahan penularan infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Stuff (obat dan perbekalan kesehatan)

Komponen selanjutnya yang harus segera dipersiapkan dan diperkuat adalah menjaga ketersediaan obat dan berbagai perbekalan kesehatan diberbagai rumah sakit daerah seperti ventilator, oksigen, obat-obatan hingga alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.

Saatnya pemerintah propinsi, pemerintah daerah, asosiasi rumah sakit dan asosiasi profesi kesehatan bekerjasama untuk segera memetakan kondisi dan memperkuat strategi 3S di berbagai rumah sakit daerah.

Kita harus ingat bahwa durasi perang melawan Covid-19 ini akan masing sangat panjang, oleh karena itu selain kesiapan, daya tahan sistem kesehatan kita juga dibutuhkan.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT