Makassar, SULSELSEHAT – Kota Makassar menjadi penyumbang pasien positif Covid-19 terbanyak sekaligus menjadi episentrum penyebaran virus Corona di Propinsi Sulawesi Selatan.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar, Rabu (10/06/2020) melaporkan tambahan 622 kasus positif, sementara secara keseluruhan pasien positif Covid-19 di Sulawesi Selatan mencapai 2.383 orang.
Melonjaknya jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah ini disebabkan oleh miss komunikasi antara pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar.
Proses pergantian kekuasaan penjabat Walikota Makassar dari Iqbal Suhaeb ke Yusran Yusuf membuat kebijakan dalam penanganan Covid-19 di kota Makassar menjadi tersendat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah saat menjadi narasumber di live streaming Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (10/06/2020).
Nurdin menyebut, kebijakan pelonggaran di Makassar yang membuat angka kasus Covid-19 terus meningkat drastis sehingga kota Makassar masuk dalam kategori zona merah.
“Yang merah itu hanya Makassar karena kemarin ada pelonggaran yang dilakukan oleh Pemkot,” ujarnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah terus melalukan edukasi secara massif kepada masyarakat terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun. Mulai dari mencuci tangan, pakai masker, menjaga jarak, dan lainnya.
Selain itu, Gubernur juga mewanti-wanti agar pemerintah terus aktif melakukan tracking contact terhadap orang-orang yang diduga terinfeksi Covid-19, baik OTG, ODP, maupun PDP.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.