Jeneponto, SULSELSEHAT — Dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang dirawat di RSUD Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto menolak untuk dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar.
Kedua pasien positif Covid-19 tersebut adalah lelaki inisial SL (69) dan lelaki inisial RH (51). Keduanya masing-masing warga Bungung Lompoa, Kec. Tamalatea, Jeneponto.
Caya, anak kandung pasien SL tak terima kalau orang tuanya yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut dirujuk ke Rumah Sakit di Makassar.
Alasannya jika orang tuanya di rujuk ke rumah sakit Makassar maka susah untuk di temui oleh sanak kelurganya yang lain karena jauh ke Makassar.
“Kalau di rujuk ke Makassar siapa yang mau jaga bapakku. Dan lagian juga bapak saya tidak corona ji pak. Makanya saya tolak untuk dirujuk,” ucap Caya di Pelataran RS Latopas, dikutip dari IndonesiaSatu, Jum’at (03/7/2020).
Dia juga menjelaskan bahwa pasien SL, tidak memiliki penyakit penyerta, melainkan sakit perut karena ketusuk kayu (batang kelor).
“Jadi keluhannya hanya sakit perut kerena na tususuki batang kelor. Jadi saya bawami ke Rumah sakit Lanto, Rabu kemarin besoknya begitu mau di rujuk ke Makassar na bilang dokter kena corona,” tegasnya.
Caya juga mengungkap bahwa ayahnya tidak pernah ke mana-mana kecuali hanya pergi ke kebun miliknya, serta tidak memiliki riwayat penyakit yang lain.
Kepala Bidang Kasi Pelayanan RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto, Nur Tayep membeberkan, pada Rabu (01/6) kemarin, ada tiga pasein yang masuk di rumah sakit Latopas, yaitu inisial SL, RH dan PR.
Dari hasil pemeriksaan lab radiologi ketiganya dicurigai mengarah ke Covid-19.
Namun, pasien SL dengan memperhitungkan kondisi umur yang sudah tua, dokter kemudian menginstruksikan untuk segera diperiksa swab.
“Nah, pada malam sekitar jam 12 kita periksa swab dan sekitar setengah satu kita antar ke Balai Besar Makassar, Kemudian besoknya pada Kamis, 02/7 keduanya, SL dan RH dinyatakan terkonfirmasi positif Corona. Yang satunya pasien PR (20) warga BTN Graha hasilnya negatif” ungkap Nur Tayep.
“Pasien SL warga Bungung Lompoa itu, masuk dengan diangnosa gangguan usus dan ternyata beliau pernah operasi tumur khusus,” jelasnya lagi.
Setelah diketahui hasil swab ternyata terkonfirmasi positif Covid-18, maka dokter menyarankan agar pasien SL tersebut di rujuk ke RS Makassar. Namun pihak keluarganya menolak. Kemudian dokter tawari pasien RH untuk di rujuk juga namun dua-duanya pun menolak.
Bahkan kata Nur Tayep, kedua pasien itu ingin pulang paksa. Setelah dua hari di rawat di rumah sakit Latopas dihari yang sama dengan jam yang berbeda.
“Makanya kita panggil anggota Polres Jeneponto untuk memberikan pengarahan. Itupun sempat ada percikan antara keluarga pasien dengan petugas kepolisian. Dan alhamdulillah, semuanya bisa diatasi dengan baik dan aman,” tuturnya.
Pihak rumah sakit telah berupaya memberikan edukasi untuk rujukan tetapi keluarga pasien menolak bahkan sudah bertandatangan menolak dirujuk.
Meski demikan, pihak RSUD Jeneponto tetap jalan melakukan tindakan medis dan berupaya memberikan pelayanan kepada pasien dengan baik.
“Jadi sekarang ini ketiga pasien itu tetap kita rawat dengan baik. Kalau pasien PR belum betanda tangan, namun harapan kami mudah-mudahan mereka mau di rujuk.” harap Tayep.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.