Dihadiri Peneliti Postdoctoral dari Stanford University, FKM Unhas Gelar Kuliah Tamu Bahas Antibodi dan Penyakit Menular

  • Whatsapp
Guest Lecture FKM Unhas Menghadirkan Postdoc Student dari Stanford University USA
Guest Lecture FKM Unhas Menghadirkan Postdoc Student dari Stanford University USA (Foto: IST)

MAKASSAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kuliah tamu bertema “Antibody Characterization Methods for Investigating Infectious Disease Transmission: A Global Health Perspective” pada Kamis (27/2).

Acara yang berlangsung di Ruang Nur Nasry Noor, Lantai 2 FKM Unhas ini dihadiri sekitar 40 mahasiswa program magister (S2) dan doktoral (S3).

JANGAN LEWATKAN :

Kuliah tamu ini menghadirkan Dr. Whitney C. Weber, peneliti postdoctoral dari Departemen Mikrobiologi, School of Medicine, Stanford University, Amerika Serikat.

BACA:  6 Mahasiswa FKM Unhas Mengikuti Kegiatan Pertukaran antara Universitas Hasanuddin dan Universitas Okayama

Seminar tersebut dimoderatori oleh Direktur Center for Epidemiology and Population Health Studies (CEPHS) FKM Unhas, Ansariadi, Ph.D.

“Kami beruntung bisa menghadirkan pakar di bidang antibodi. Semoga kuliah tamu ini dapat menambah wawasan dalam penanganan penyakit menular,” ujar Ansariadi dalam sambutannya.

Dr. Whitney berada di Makassar selama tiga minggu dalam rangka pengumpulan data untuk penelitian kohort yang dilakukan FKM Unhas.

Penelitian ini merupakan kolaborasi internasional yang dipimpin oleh Ansariadi, Ph.D., bersama Joelle Ivy-Rosser, Ph.D., dari Stanford University.

Studi ini bertujuan mengevaluasi hubungan antara faktor perilaku, lingkungan, dan biologis terhadap kesehatan ibu dan anak, khususnya di Kecamatan Tallo, Makassar, selama tiga tahun ke depan.

BACA:  Sambut 80 Maba, Prodi S3 FKM Unhas Gelar Pengenalan Kehidupan Kampus

Dalam paparannya, Dr. Whitney menjelaskan bahwa penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan global, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah.

Faktor utama penyebaran penyakit ini antara lain mobilitas manusia melalui perjalanan dan perdagangan global, dampak urbanisasi, serta adaptasi patogen terhadap inang baru.

“Di Indonesia, penyakit menular seperti tuberkulosis yang disebabkan bakteri serta malaria yang disebabkan parasit masih menjadi tantangan kesehatan utama. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan penelitian lebih lanjut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Whitney memperkenalkan peran antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, khususnya antibodi yang terdapat dalam sel B di sumsum tulang.

Ia juga memaparkan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA), sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis prevalensi patogen dalam suatu populasi melalui sampel serum dan plasma.

BACA:  PBL Mahasiswa FKM Unhas di Jeneponto, Dari Edukasi Stunting hingga Pemanfaatan Limbah

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya menurunkan risiko penyakit menular di tingkat populasi, memperkuat komunikasi dengan pemerintah daerah, serta membuka peluang kolaborasi multidisiplin di masa depan.

Kuliah tamu ini diakhiri dengan sesi diskusi, di mana peserta mengajukan pertanyaan dan gagasan yang dijawab langsung oleh Dr. Whitney. (*)

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT