Insentif Tak Kunjung Cair, 1.092 Nakes Covid-19 Lutim Setia Menanti

Ilustrasi Tenaga Kesehatan Covid-19.
Ilustrasi Tenaga Kesehatan Covid-19.

Luwu Timur, SULSELSEHAT – Ribuan tenaga kesehatan di Kabupaten Luwu Timur yang terlibat langsung dalam penanganan pasien Covid-19 masih menunggu insentif dari Kementrian Kesehatan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Luwu Timur, dr Rosmini Pandin saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan ke Kemenkes untuk penerimaan jasa medik nakes untuk bulan April, Mei, dan Juni 2020.

JANGAN LEWATKAN :

“Kalau insentif tenaga kesehatan, sudah diajukan ke Kemenkes untuk April, Mei, dan Juni, memang ada diperbaiki tapi semuanya sudah kita perbaiki lalu diajukan kembali. Insya Allah semoga pekan depan atau bulan ini sudah cair,” kata Rosmini, Selasa (14/07/2020) dikutip dari Antara.

Ia juga menuturkan bahwa para nakes tersebut adalah tenaga kesehatan yang bertugas di 17 Puskesmas di Kabupaten Luwu Timur. Untuk nakes di rumah sakit menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit sendiri.

BACA:  Berpotensi Tingkatkan Penularan Covid-19, IDI Makassar Minta Pilkada Ditunda

Adapun rincian tenaga kesehatan yang harus mendapat insentif terdiri atas 51 orang dokter umum, 22 orang dokter gigi, 366 orang perawat, 415 orang bidan, dan 43 orang tenaga kesmas.

Selain itu, juga ada 26 orang tenaga kesehatan lingkungan, 34 orang tenaga gizi, 19 orang tenaga laboratorium, 56 orang tenaga kefarmasian, dan 60 orang tenaga administrasi.

Rosmini juga menuturkan bahwa pemberian insentif kepada nakes di 17 PKM itu sudah sesuai aturan karena mereka telah lakukan tes cepat kepada masyarakat sebagai proses pelacakan kontak untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).

“Apalagi dengan adanya syarat hasil ‘rapid’ (tes cepat) bagi warga yang hendak bepergian. Semua itu ‘free’ atau gratis untuk yang keluar untuk perjalanan. Silakan daftar dan kita layani, kebetulan ada alat tes bantuan dari PT Vale,” jelas dia.

BACA:  Gubernur NA Minta Komitmen Hotel dan Resto Lawan Covid-19

Terkait dengan tenaga non-kesehatan yang ikut terlibat pada penanganan pasien Covid-19, dr Rosmini juga mengemukakan bahwa pihaknya tetap mengupayakan agar mereka tetap mendapatkan insentif atas jasanya.

“Tergantung dari keuangan daerah, karena Covid-19 ini penyakit baru dan penganggaran ‘refocusing’ juga tidak setiap waktu. Makanya kita sudah bicarakan bagaimana untuk bisa mendapat insentif,” pungkasnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT