PPNI Sulsel Anggap Insentif Nakes Wajar dan Manusiawi

Gambar Gravatar
Tenaga Kesehatan Covid-19
Ilustrasi Tenaga Kesehatan Covid-19. Foto: Kompas.com

Makassar, SULSELSEHAT – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Selatan berharap Pemerintah Provinsi mengalokasikan anggaran untuk insentif kepada tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19.

Hal itu dikatakan Ketua PPNI Sulsel, Ns. Abdul Rakhmat S.Kep, M.Kes, dalam perbincangan bersama SulselSehat.com, Jumat (12/06/2020).

JANGAN LEWATKAN :

Menurutnya, kabar yang sebelumnya beredar bahwa tidak ada alokasi anggaran Pemprov untuk insentif tenaga kesehatan Covid-19, menjadi kesedihan tersendiri bagi mereka.

“Kabar itu sangat menyedihkan buat teman-teman sejawat tenaga kesehatan yang saat ini sangat fokus sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi. Apalagi sebagian besar dari mereka masih banyak dengan status kepegawaian kontrak bahkan sukarela,” kata dia.

BACA:  5 Nakes Gugur Akibat Covid-19 di Sulsel Terima Santunan Rp300 Juta dari Menkes

Rakhmat menganggap, insentif untuk tenaga kesehatan adalah sesuatu yang sangat manusiawi pada saat ini. Ia juga menyorot janji pemerintah pusat soal yang sama.

“Tentu secara manusiawi sangat berharap Pemprov mengalokasikan anggaran insentif untuk para tenaga kesehatan sebagaimana juga dijanjikan oleh pemerintah pusat,” jelasnya.

Kendati demikian, ia juga tak menampik bahwa pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan selama ini adalah kerja tulus ikhlas sebagai pengabdian pada kemanusiaan.

“Kami sangat yakin para pahlawan kemanusiaan ini sangat ikhlas dalam melayani pasien tapi perlu diingat mereka (juga) punya keluarga yang ditinggalkan (saat bertugas),” ujar Rakhmat.

Karena itu, pemberian insentif, lanjut dia, merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah bekerja melayani pasien di tengah pandemi Covid-19.

BACA:  Mitigasi Pandemi Covid-19 Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru jadi Tema Webinar FKM Unhas

“(Maka) sewajarnya pemerintah memberikan apresiasi dengan pemberian insentif kepada mereka sesuai kemampuan daerah,” katanya.

Beresiko

Pekerjaan sebagai tenaga kesehatan saat pandemi ini memang sangat beresiko karena sering bersentuhan langsung dengan pasien.

Saat ini, kata Rakhmat, sudah sekitar 100 orang tenaga perawat di Sulsel yang dilaporkan positif Covid-19.

“Kalau perawat di Sulsel sudah sekitar 100 yang terpapar atau terkonfirmasi positif (Covid-19). Ini berdasarkan data yang dilaporkan ke Tim Satgas DPW PPNI Sulsel,” ungkapnya.

Kabar baiknya, sebagian besar dari mereka sudah dinyatakan sembuh dan tidak ada gejala klinis yang memberatkan.

“Sebagian sementara menjalani isolasi mandiri di hotel yang disiapkan Pemprov,” imbuh Rakhmat.

BACA:  Akibat Covid-19, Dokter Indonesia yang Meninggal Dunia Sudah 68 Orang

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT