Bahaya! Tengah Pandemi Covid-19, Kasus DBD di Makassar Meningkat Tinggi

Gambar Gravatar
Ilustrasi Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ilustrasi Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Foto: Fajar.co.id

Makassar, SULSELSEHAT – Jumlah penderita Demam Berdarah Deague (DBD) di Kota Makassar tahun 2020 ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu, padahal saat ini masih pertengahan tahun.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Makassar, jumlah pasien DBD per Januari – Februari 2020 diketahui sebanyak 65 orang sementara pada tahun 2019 lalu hanya ada 22 kasus.

JANGAN LEWATKAN :

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Naisyah Tun Azikin mengonfirmasi kebenaran data tersebut.

“Terjadi peningkatan signifikan, Januari dan Februari 2020 ada 65 kasus, dan 2019 hanya 22 kasus saja,” ujarnya kepada awak media, Selasa (16/06/2020).

Ia menambahkan bahwa penyakit DBD di Kota Makassar kebanyakan menyerang anak-anak dan remaja, dan paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Manggala.

BACA:  Legislator Kota Makassar Ingatkan Pemkot Agar Perhatikan Penularan DBD

“Di tahun 2020 ini, Kecamatan Manggala terdapat 18 kasus karena di sana daerah padat penduduk, selain itu DBD (terutama) menyerang anak-anak dan remaja,” tambahnya.

Naisyah menambahkan bahwa yang paling rentan terjangkit DBD adalah remaja dan anak-anak. Pasalnya, nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor penyakit DBD kerap menyerang pada pagi hari.

“Kebanyakan yang terkena itu remaja dan anak-anak, apalagi anak-anak biasanya (masih) tidur pada pagi hari,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada pasien DBD yang dilaporkan meninggal dunia. Kendati demikian, Dinas Kesehatan Kota Makassar tetap menjaga kewaspadaan, meski juga tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Gejala Demam Berdarah

Demam berdarah (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.

DBD tidak boleh diabaikan dan harus segera mendapat penanganan medis yang tepat.  Sayangnya, gejala penyakit ini seringnya diabaikan dan dianggap sebagai tanda dari penyakit lain.

BACA:  Anggaran Covid-19 Tersisa 26M, Dinkes Makassar: Disimpan Untuk Beli Alkes

Berikut beberapa gejala umum dari DBD yang perlu diketahui, sebagaimana dikutip dari Halodoc.com:

(1) Demam Tinggi Mendadak

Pada DBD, demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.

Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 derajat Celsius.

Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk, sedangkan gejala demam pada DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

(2) Nyeri Otot

Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

BACA:  Untuk Ibu Hamil, Dinkes Makassar Butuh Minimal 14 Ribu Alat Rapid Test

(3) Sakit Kepala Parah Disertai Sakit pada Bagian Belakang Mata

Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala parah. Biasanya, rasa sakit terjadi di sekitar dahi.

Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.

(4) Mual dan Muntah

Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.

(5) Kelelahan

Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini tentu menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT