Klaim 12 Daerah Aman dari Covid-19, IDI Makassar Protes Pemprov Sulsel

Gambar Gravatar
dr Wahyudi Muchsin
Humas IDI Kota Makassar, dr Wahyudi Muchsin.

Makassar, SULSELSEHAT – Pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr. Ichsan Mustari, MHM yang mengklaim 12 Kabupaten di Sulsel aman virus corona akhirnya menuai protes.

Protes ini datang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar. Humas IDI Kota Makassar, dr. Wachyudi Muchsin, mengatakan pernyataan tersebut bertentangan dengan apa yang ditunjukkan oleh data yang ada di covid19.sulsel.go.id.

JANGAN LEWATKAN :

Laman tersebut menunjukkan penyebaran virus corona yang tampaknya masih terus terjadi di Sulawesi Selatan.

Wachyudi juga menemukan jumlah warga yang terkonfirmasi positif terus bertambah, belum lagi banyaknya dokter dan tenaga medis yang terpapar virus corona di sejumlah rumah sakit rujukan di daerah ini.

BACA:  Tekan Peningkatan Kasus Covid-19, Pemkab Bulukumba Berlakukan Pembatasan Sosial

“Sebaiknya ditransparan-kan jangan mau memaksakan New Normal di Sulawesi Selatan sementara data tidak mendukung,” ujar Wachyudi, Rabu (3/6/2020) dikutip dari Tribun-Timur.com.

Dirinya khawatir sikap tergesa-gesa pemerintah dengan menunjukkan hasil screening dan sistem pelaporan data yang masih belum sesuai, dapat membuat masyarakat merasa sudah aman padahal kondisi belum aman.

Karena itu, IDI Kota Makassar berharap pemerintah Sulsel melalui Dinkes yang mengklaim 12 Kabupaten di Sulsel Aman Covid-19 harus didasarkan pada data ilmiah.

Selain itu, data yang dirilis Provinsi seyogyanya merupakan data berbasis pelayanan bukan berbasis domisili karena semua yang pasien positif daerah dikirim ke Makassar.

IDI Kota Makassar, lanjut Yudi,  mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan secara matang bila ingin menerapkan kebijakan New Normal Life atau herd immunity.

Dari data terkini, penyebaran Covid-19 masih terbilang tinggi dengan Kota Makassar sebagai episentrum Sulawesi Selatan, masuk tiga besar kasus tertinggi untuk harian, di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

BACA:  Positif Covid-19 Capai 2.852 Kasus, Gubernur NA: Karena Kita Gencar Testing

“Penerapan New normal Life jangan gegabah bisa fatal akibatnya. Selain harus ada vaksin Covid-19 Pemerintah juga harus mempersiapkan dulu aturan jelas baru menerapkan new normal, biar masyarakat tidak gagal paham. Misalnya apa protap kesehatan jika di mal, pasar, sekolah, kampus atau tempat terbuka seperti anjungan Losari,” ungkap pria yang akrab disapa Dokter Koboi ini.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT