Begini Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh Menurut Pakar Herbal dan Pengobatan Islam

Gambar Gravatar
Imunitas Tubuh
Ilustrasi Imunitas Tubuh.

Makassar, SULSELSEHAT – Meski WHO belum berhasil menemukan antivirus untuk membunuh virus Covid-19, sebagaian masyarakat di Indonesia punya cara tersendiri untuk terhindar dari penyakit yang sangat menular itu.

Misalnya mengkonsumsi obat-obat herbal yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal tersebut diungkapkan oleh pakar ilmu herbal dan pengobatan Islam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dr Agus Rahmadi, M.Biomed.

JANGAN LEWATKAN :

Menurutnya kepada Sulselsehat.com, Jumat (26/06/2020), adanya pandemi Covid 19 merupakan pengingat bahwa manusia adalah mahluk yang lemah. Suplemen atau obat hanyalah perantara karena kesembuhan adalah kehendak-Nya.

Karena itu, manusia selalu diharapkan berikhtiar terhindari dari segala bentuk penyakit. Salah satunya dengan menjaga kekebalan tubuh (imunitas).

BACA:  Begini Kronologis Ibu Hamil di Makassar yang Bayinya Meninggal dalam Kandungan

“Sebenarnya penyakit menular di jaman Rasulullah sudah ada tapi bentuk dan wabahnya berbeda. Di jaman nabi SAW para sahabat (jika sakit menular) hanya mengkonsumsi obat-obatan herbal seperti Habatussauda, minyak zaitun, madu, dan kurma dapat menjaga imun tubuh,  sesudah minum obat-obatan herbal, para sahabat nabi mengikuti segala perintah nabi dengan mengurung diri di rumah hingga 14 hari kemudian,” ujarnya.

Mencegah Penyakit

Rasulullah SAW yang mengajarkan, Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali bila kaum itu sendiri yang mengusahakannya. Karena itu, tindakan preventif terhadap penyakit terutama yang bersifat menular sangat penting dilakukan.

Pertama, jangan datang ke daerah yang tengah dilanda wabah atau bila kita yang sedang berada di wilayah wabah, jangan keluar dari wilayah tersebut (HR. Bukhari dan Muslim). Inilah yang disebut dengan karantina yang kini tengah diterapkan oleh pemerintah kita.

BACA:  Mitigasi Pandemi Covid-19 Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru jadi Tema Webinar FKM Unhas

Karantina ini tujuannya untuk memutus mata rantai penularan virus. Masa inkubasi virus dalam tubuh inang selama 14 hari.

Bila dalam 14 hari inang dalam keadaan sehat dan virus harus mencari inang baru untuk menetap, maka dengan adanya karantina, virus tidak akan mendapatkan inang dan melemah dengan sendirinya.

Kedua, jangan mencampurbaurkan antara yang sakit dengan yang sehat (HR. Bukhari dan Muslim). Karena, kita tidak pernah tahu imunitas yang kita miliki. Menjauhlah dari kerumunan orang yang di dalamnya terlihat adanya orang sakit atau tidak bergejala sekalipun. Inilah yang kini diterapkan sebagai physical distancing.

Ketiga, mari berusaha untuk meningkatkan imunitas yang ada dalam diri kita karena Allah SWT lebih mencintai Muslim yang kuat dibandingkan Muslim yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, dan An-Nasai). Bagaimana caranya? Konsumsi makanan yang halal dan baik.

BACA:  Satgas Covid-19 Makassar Sebut Pilkada Sebabkan Kenaikan Kasus

Makanan yang halal dan baik ini mengacu pada apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan yang biasa diberikan oleh orang tua kita. Seperti makanan organik yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin C dan E. Juga bisa ditambah dengan asupan tambahan yang mengandung prebiotik.

Meski belum ada penelitian yang menyatakan bahwa prebiotik bisa melawan Covid-19 akan tetapi kandungan prebiotik sangat baik untuk meningkatkan respon imun. Obat yang berasal dari herbal juga sangat membantu meningkatkan imunitas tubuh.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT