Akademisi FKM Unhas Harapkan Segera Ada Solusi Untuk Penyakit Non-Covid

Gambar Gravatar
Dr Irwandy Ketua Dept Manajemen RS FKM Unhas
Dr Irwandy Ketua Dept Manajemen RS FKM Unhas. [Foto: IST]

Makassar, SULSELSEHAT – Wabah Covid-19 di Indonesia membuat sebagian masyarakat enggan memeriksakan kesehatannya di rumah sakit meskipun hanya menderita penyakit yang bukan Covid-19.

Kekawatiran masyarakat cukup beralasan, karena ketakutan akan tertular Covid-19 ditambah rumah sakit juga saat ini memang membatasi kunjungan pasien umum.

JANGAN LEWATKAN :

Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin, Dr. Irwandy menganggap kebijakan pemerintah untuk menunda pelayanan efektif di rumah sakit sesungguhnya merugikan masyarakat bahkan dapat mengakibatkan penyakit non-Covid yang diderita masyarakat semakin parah.

BACA:  Pertama di Takalar, RSIA Zainab Difokuskan untuk Pasien Non Covid-19

“Tentu ini merugikan masyarakat karena kesehatan mereka dapat terganggu atau semakin bertambah parah karena tidak dapat mengakses pelayanan di rumah sakit,” ujarnya kepada SulselSehat.com via Whatsapp, Rabu (10/06/2020).

Dengan dilakukannya pembatasan, pada sisi lain berpotensi menghilangkan pendapatan RS karena masyarakat yang menderita penyakit non-Covid takut untuk datang berobat.

“Rumah sakit berpotensi kehilangan pendapatan dan pemasukkannya karena anggapan masyarakat jika rumah sakit saat ini hanya merawat pasien Covid-19 saja,” katanya.

Dirinya berharap pemerintah harus segera mencarikan solusi agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir tertular Covid-19.

“Mengingat fenomena ini akan berlangsung lama dalam artian pandemi Covid-19, maka tentu saja harus segera dicarikan solusinya, bagaimana masyarakat tetap dapat mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir tertular Covid,” tutupnya.

BACA:  Kantor BPJS Kesehatan Makassar Disterilkan, Layanan Tatap Muka Ditutup Sementara

Rumah Sakit Khusus

Sebelumnya pada Selasa (09/06/2020), Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto menghimbau Pemerintah Sulawesi Selatan untuk segera memisahkan rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 dengan pasien yang bukan Covid-19.

Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi agar masyarakat yang ingin memeriksakan dirinya dengan gejala penyakit biasa bukan Covid-19 tidak dibayangi ketakutan akan tertular virus yang sangat mematikan dari pasien Covid-19 yang dirawat di RS.

“Salah satu pertimbangan kita harus menyiapkan rumah sakit tanpa Covid sama sekali, untuk tetap memberikan layanan penyakit non covid dengan aman,” ujarnya.

Dia menekankan, pasien dengan penyakit kronis harus tetap mendapatkan layanan kesehatan yang memadai di RS.

BACA:  Warganya Meninggal Karena Covid-19, Bupati Tana Toraja: Satu RT Harus Diisolasi!

“Ingat pasien penyakit kronis lain tetap harus dilayani, jangan sampai terabaikan. Pasien jantung, diabetes, stroke, tbc, ibu hamil, anak dan lain-lain tetap harus jalan dan aman. Jangan sampai layanan ini terhenti karena pasien takut ketularan covid, atau petugas takut pasiennya ketularan Covid di RS yang juga melayani covid,” tambahnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT