Perangi Stunting, Bantaeng Hadirkan Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu

Gambar Gravatar
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat meninju fasilitas Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Kabupaten Bantaeng
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat meninju fasilitas Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Kabupaten Bantaeng. (Foto: Istimewa)

Bantaeng, SULSELSEHAT.COM — Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk bebas dari masalah stunting, tak terkecuali di Kabupaten Bantaeng.

Pemerintah Daerah berjuluk Buta Toa itu membangun Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu di Desa Lumpangang, Kecamatan Pa’jukukang.

JANGAN LEWATKAN :

Persemian pusat gizi ini pun dihadiri langsung Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy dan Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

Menko PMK Muhadjir Effendy menyambut baik kehadiran pusat layanan gizi terpadu ini.

Sebab ini menjadi wadah dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peningkatan gizi dalam menekan pertumbuhan angka stunting.

BACA:  Jelang Ramadhan, Plt Gubernur Sulsel Minta Imam Masjid Hingga Marbot Divaksin Covid-19

“Kami apresiasi angka stunting di Kabupaten Bantaeng rendah hingga 21 persen, melebihi pusat 27,6 persen. Kita harap Bantaeng jadi pelopor untuk menurunkan angka stunting dengan kerjasama kuat pemerintah dan masyarakat,” ujarnya, Selasa (2/3/2021).

Apalagi, lanjutnya, Presiden RI Joko Widodo saat ini telah memberikan target penurunan stunting 14 persen hingga periode terakhir 2024.

Sementara, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi hadirnya Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu di Bantaeng. Bahkan ini menjadi pertama di Indonesia.

“Kami berterima kasih untuk Bapak Bupati Bantaeng dan jajarannya untuk upaya menurunkan angka stunting yang saat ini dibawah provinsi sekitar 24 persen,” ujarnya.

Ia pun mengaku perlunya intervensi bersama untuk penurunan stunting. Seperti melalui program Gerakan Masyarakat Memberantas Stunting (Gammara’na).

BACA:  209 Desa dan 22 Kelurahan Jadi Lokus Penanganan Stunting di Sulawesi Selatan

Dengan bantuan anggaran provinsi ini dilakukan pilot project di dua daerah yang tinggi angka stuntingnya, yakni Kabupaten Bone dan Enrekang.

Sekadar diketahui, Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu memiliki sejumlah fasilitas. Di antaranya, ruang Poli Anak dan Kebidanan, ruang piramida gizi seimbang dan ruang Pokja SKPD yang berada di lantai dua.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT