Gowa, SULSELSEHAT — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa mencatat dampak pandemi virus corona atau Covid-19 menyebabkan peningkatan pada angka kehamilan ibu.
Bahkan peningkatannya sekitar 13.11 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama.
“Ada peningkatan angka kehamilan pada Mei-Juni tahun ini jika dibandingkan tahun lalu. Kita mencatat sebanyak 579 ibu hamil di periode ini,” kata Kepala Dinas PPKB Gowa Sofyan Daud kepada SulselSehat.com, Rabu (1/7).
Meski saat ini pihaknya pun terus melakukan upaya-upaya agar bisa menekan angka kehamilan ibu selama pandemi Covid-19 ini. Pasalanya kehamilan khusus di masa pandemi ini sangat berbahaya.
“Orang hamil itu minimal harus empat kali ke fasilitas kesehatan. Sedangkan kita tahu bahwa situasi fasilitas pelayanan kesehatan sekarang ini fokus menanggulangi Covid-19, makanya kita meminta para ibu bisa menunda kehamilannya dulu,” ujarnya.
Selain itu, juga bisa mempengaruhi kondisi janin. Salah satunya karena asupan gizi janin tidak terpenuhi dengan baik.
“Di masa pandemi ini juga dikawatirkan asupan gizi janin tidak bisa terpenuhi akibat pendapatan masyarakat yang menurun. Jangan sampai ada kehamilan yang bisa justru berakibat pada anaknya stunting. Karena kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup karena orangtuanya terdampak Covid-19,” tegas Sofyan.
Hal lain yang dilakukan yaitu menyiapkan pelayanan akseptor gratis. Sebanyak 3.195 alat akseptor disiapkan di 31 fasilitas kesehatan (faskyen) dan puskesmas di Kabupaten Gowa.
“Kita juga memaksimalkan peran Kampung KB dalam memberikan edukasi ke masyarakat tentang program KB maupun edukasi untuk menunda kehamilan selama pandemi ini,” tutupnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.