Maros, SULSELSEHAT – Layanan persalinan di Puskesmas Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu.
Hal ini disebabkan dua tenaga medis yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas tersebut dinyatakan reaktif setelah melakukan rapid test Covid-19 . Akibatnya, 7 nakes lainnya yang bekerja di bagian persalinan juga ikut dirumahkan.
Penutupan puskesmas Turikale dilakukan hingga sepekan mendatang, terhitung sejak tanggal Sabtu 27 Juni 2020 hingga tanggal 7 Juli 2020 mendatang.
Tujuannya untuk melakukan strealisasi, sebagai langkah awal dalam mencegah penyebaran lebih luas virus covid-19.
“Sebenarnya bukan ditutup, tapi disterilkan, agar bisa kembali digunakan untuk umum. Jadi untuk menjaga dampak lebih jauh, maka kami sterilkan dulu,” ungkap dr. Syarifuddin selaku Juru Bicara Penanganan Covid-19 Maros, dr Syarifuddin, Selasa (30/6/2020).
Selama puskesmas tutup pelayanan, kini pelayanan persalinan pun dialihkan ke rumah sakit umum, atau puskesmas terdekat.
“Kami alihkan ke rumah sakit, karena kan jaraknya cukup dekat, juga banyak puskesmas yang dekat dari sini,” jelasnya.
Muhammad Amin yang juga merupakan salah seorang Tenaga Mesid Puskesmas Turikale juga membenarkan hal tersebut. Kedua Nakes yang telah dinyatakan reaktif tersebut sudah diambil swab, dan tinggal menunggu hasilnya.
“Ada 9 orang yang dirumahkan, dua diantaranya reaktif hasil test rapidnya. Sisanya mengalami gejala seperti demam dan flu, dan belum semuanya sudah melakukan rapid test,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, untuk saat ini jumlah kasus Covid-19 di kabupaten Maros sudah 188 kasus, dengan rincian, 55 isolasi mandiri, 30 dirawat, 97 sembuh, dan 6 meninggal.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.
