PPNI Sulsel: Sebagian Besar Perawat Tertular Covid-19 Bukan di Fasyankes

Gambar Gravatar
Ketua PPNI Sulawesi Selatan Ns Abdul Rakhmat S.Kep M.Kep
Ketua PPNI Sulawesi Selatan Ns Abdul Rakhmat S.Kep M.Kep. (Foto: Facebook.com)

Makassar, SULSELSEHAT – Tak dapat dipungkiri, tenaga kesehatan adalah pihak yang paling rentan terinfeksi virus Corona (Covid-19). Pasalnya, setiap hari mereka bertemu dengan pasien dan banyak orang di rumah sakit.

Tanpa alat pelindung diri (APD) yang memadai, mereka sangat berisiko tertular virus dari pasien atau sebaliknya menularkan virus kepada orang yang di rumah sakit.

JANGAN LEWATKAN :

Di Sulawesi Selatan, hal yang sama terjadi. Pada 22 Mei 2020 lalu, 20 tenaga medis RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar dikonfirmasi positif Covid-19. Beberapa hari berikutnya (29/05), 2 dokter dan 5 perawat di RSUD Daya Makassar juga dilaporkan positif.

Sementara di Kabupaten Luwu Timur, sejumlah tenaga kesehatan di RSAB PT Vale Sorowako dan RSUD I Lagaligo Wotu juga dilaporkan positif Covid-19. Hal serupa juga terjadi di beberapa RSUD Kabupaten yang lain.

BACA:  Epidemiolog Unhas Sebut Penularan Covid-19 Lewat Udara Terminimalisir dengan Jaga Jarak

Jika diakumulasi, tenaga kesehatan yang paling banyak dilaporkan terinfeksi Covid-19 adalah yang berprofesi sebagai perawat (nurse).

Bukan di Fasyankes

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel Ns. Abdul Rakhmat, S.Kep, M.Kep menyebut, sebagian besar tenaga kesehatan tertular Covid-19 bukan di fasilitas kesehatan, tetapi dari interaksi sosial mereka.

“Dari kajian kami di lapangan, sebagian besar teman tenaga kesehatan tertular bukan di Fasyankes tapi dari interaksi sosial di fasilitas umum,” kata dia, Jumat (12/06/2020).

Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan edukasi terkait penularan Covid-19 melalui IPCN di setiap RS kepada semua tenaga perawat di daerah ini.

“Kami (terus) optimalkan edukasi terkait proses penularan Covid-19 melalui IPCN setiap RS kepada semua perawat baik yang berinteraksi langsung dengan pelayanan Covid maupun yang tidak,” ungkap jebolan Fakultas Keperawatan Unhas itu.

BACA:  Tingkatkan Proses Tracing Covid-19, Puskesmas akan Sediakan Rapid Test Antigen

Untuk diketahui, IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) atau Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi merupakan tenaga professional dan praktisi dalam pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS dan fasilitas kesehatan lainnya.

Rakhmat menyebut, PPNI Sulsel juga terus mendorong pemerintah untuk menjamin ketersediaan APD di Fasyankes.

“Kami juga mendorong pemerintah melalui manajemen RS agar ketersediaan APD di Fasyankes bisa terpenuhi dengan baik sesuai standar,” tegasnya.

Dia juga berharap, para tenaga kesehatan khususnya perawat, agar senantiasa mematuhi SOP (Standard Operational Procedure) yang telah dibuat oleh pemerintah.

“Baik terkait penanganan Covid-19 maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada saat di Fasyankes atau di lingkungan sosial,” pungkas dia.

Dampak Global

Dalam artikelnya di TheConversation, Ketua Departemen Manajemen RS FKM Unhas, Dr Irwandy memaparkan data global mengenai dampak Covid-19 terhadap tenaga kesehatan.

BACA:  Bantu Cegah Covid-19, UNICEF Serahkan 43 Alat Cuci Tangan ke Pemkab Gowa

Dia menulis, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center of Disease Control and Prevention, CDC) AS dalam laporan mingguannya pada April lalu mencatat ada 9.282 (19% dari 49.370 pelaporan yang menuliskan pekerjaan) tenaga kesehatan terinfeksi virus corona.

Di Italia, lanjut Irwandy, juga dilaporkan infeksi di kalangan medis mencapai 10%. Spanyol melaporkan infeksi di tenaga kesehatan mencapai 20%. Di Malaysia, pemerintah telah melaporkan bahwa 5,8% kasus positif adalah tenaga kesehatan.

Irwandy memperediksi, jika menggunakan persentase tenaga kesehatan yang terinfeksi dari Malaysia hingga Amerika  yakni antara 5,8 dan 20%, maka diperkirakan di Indonesia hingga 6 Mei 2020 lalu sudah terdapat 721 hingga 2.488 tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19.

Sejurus dengan itu, secara global, International Council of Nurses mencatat hingga 5 Mei 2020 lalu, lebih 90.000 tenaga kesehatan di dunia terinfeksi Covid-19, bahkan diprediksi jauh lebih banyak jika pencatatan terekam dengan baik.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT